Senin, 16 Juni 2008

Striker PSIS Diasah

Striker Lini Depan Jadi Prioritas

SEMARANG-Kemenangan 3-2 atas Sriwijaya FC pada pertandingan uji coba Sabtu (14/6) lalu, belum bisa dijadikan ukuran untuk menilai kekuatan PSIS.

Permainan anak-anak asuhan Edy Paryono masih menyimpan banyak kekurangan. Meski demikian, hasil tersebut bisa untuk mendongkrak kepercayaan diri, motivasi, dan semangat Idrus Gunawan cs menjelang kompetisi mulai digulirkan pada pertengahan Juli.

’’Secara umum kami puas dengan permainan tim. Semua pemain bekerja keras dan bahu-membahu untuk mengimbangi lawan yang materinya lebih berkualitas,’’ tegas General Manager Yoyok Sukawi.
’’Masih terlalu dini untuk memberikan penilaian. Lagi pula, komposisi terbaik masih dicari,’’ imbuhnya.

Dalam pertandingan tersebut, Yoyok mengakui mental dan stamina Idrus Gunawan masih perlu ditingkatkan. Selain itu, lini depan juga menjadi prioritas pembenahan mengingat saat ini PSIS belum menemukan tandem yang cocok bagi Gaston Castano.

Paryono saat ini masih memantau striker asing pelamar seperti Borgondo Salomon dan Otto Weah (Kamerun). Sedangkan Leo Chitescu (Rumania) melamar untuk posisi gelandang bertahan dan Edson Leonardo (Cile) untuk lini belakang. Rencananya, pekan ini nasib mereka akan ditentukan.
Manajer Tim Setyo Agung Nugroho mengemukakan kebutuhan striker memang sangat mendesak.

Lowongan

PSIS memang mengalami krisis striker. Pemain yang siap tampil dalam kompetisi, untuk saat ini hanya Gaston. Sedangkan Sumaryanto dan M Yusuf masih perlu diasah kemampuan dan jam terbangnya. Untuk itu, manajemen masih membuka lowongan untuk posisi tersebut. Oscar Aravena dan Jean Micheal Babouake dikabarkan tertarik untuk mengadu peruntungan di tim kebanggaan warga Semarang ini.

’’Kabarnya begitu. Tapi saya belum tahu kepastian mereka datang. Manajemen masih menunggu sinyal dari pelatih soal lima pelamar yang saat ini diseleksi,’’ tandas Agung.

Soal uji coba, Yoyok mengakui kualitas pasukan Edy Paryono kalah dari Sriwijaya FC. Tim lawan dipenuhi pemain berpengalaman dan punya skill individu tinggi. Sedangkan PSIS sebagian besar diisi pemain muda yang belum berpengalaman.

’’Keunggulan kami hanya mampu main ngotot dan cepat. Intinya, jika berusaha keras, pemain pasti bisa. Uji coba lawan Sriwijaya FC itu patut dijadikan pelajaran,’’ katanya. (H13,can-22/sm)

Tidak ada komentar: