Senin, 16 Juni 2008

Fajar Lis Melamar PSIS

Fajar Listyantoro Melamar
SEMARANG- Jumlah pelamar di PSIS bertambah. Selain lima ekspatriat, pada Sabtu lalu juga datang pemain lokal yang ingin mengikuti seleksi. Dia adalah Fajar Listyantoro. Adik kandung Seto Nurdiantoro itu musim lalu membela PSS Sleman.Menurut asisten pelatih bidang talent scouting Cornelis Soetadi kemampuan Fajar memang tidak diragukan lagi. Selain kenyang pengalaman, dia juga punya skill individu bagus. Meski demikian, Fajar tetap harus mengikuti seleksi seperti pemain lain. Tim pelatih ingin mengetahui perkembangan kemampuannya.’’Seleksi terhadap Fajar mungkin tidak lama. Pelatih dan manajemen sudah tahu gambaran permainannya,’’ terang Soetadi.Sebetulnya Fajar sudah bergabung dengan Idrus Gunawan cs pada saat PSIS uji coba lawan Sriwijaya FC. Namun, pelatih Edy Paryono belum memberi kesempatan untuk berlaga pada pertandingan persahabatan tersebut. Baru pada Senin ini kemampuannya akan diuji.Dua PosisiPemain kelahiran Sleman 26 Mei 1981 itu bisa bermain di dua posisi, yaitu penyerang dan sayap kanan. Dua posisi itu sangat dibutuhkan agar pasukan ’’Mahesa’’ bisa menutupi kekurangannya.’’Pemain-pemain yang punya kemampuan bermain di berbagai posisi itulah yang kami butuhkan. Namun, diterima atau tidak, semua itu tergantung penilian tim pelatih,’’ kata pria yang pernah menangani PSIS Yunior itu.Sektor-sektor yang masih butuh pemain adalah depan, sayap kanan, dan belakang. Untuk kiper, saat ini sudah terpenuhi dengan dikontraknya pemain pelamar Zaki Alhadad. Tanda tangan kontrak dilakukan manajemen pada Kamis (12/6) pekan lalu. Dengan demikian, kuota untuk kiper terpenuhi. Penjaga gawang yang sebelumnya telah dikontrak adalah Agus Murod dan Basuki. ’’Proses negosiasi dengan Zaki tidak lama. Begitu deal, kami langsung mengikatnya dengan kontrak,’’ ujar Manajer Tim Setyo Agung Nugroho.Zaki merupakan mantan pemain Persib Bandung Yunior. Tingginya sekitar 190 centimeter. Namun, kemampuannya belum terasah. Karena itu, Agung berharap Zaki bisa dipoles menjadi kiper yang tangguh.’’Usianya masih muda. Dia masih bisa dipoles menjadi lebih baik lagi. Karena harganya terjangkau dan kami nilai punya prospek bagus, dia langsung kami kontrak,’’ tandasnya. (H13, can-22/sm)

Striker PSIS Diasah

Striker Lini Depan Jadi Prioritas

SEMARANG-Kemenangan 3-2 atas Sriwijaya FC pada pertandingan uji coba Sabtu (14/6) lalu, belum bisa dijadikan ukuran untuk menilai kekuatan PSIS.

Permainan anak-anak asuhan Edy Paryono masih menyimpan banyak kekurangan. Meski demikian, hasil tersebut bisa untuk mendongkrak kepercayaan diri, motivasi, dan semangat Idrus Gunawan cs menjelang kompetisi mulai digulirkan pada pertengahan Juli.

’’Secara umum kami puas dengan permainan tim. Semua pemain bekerja keras dan bahu-membahu untuk mengimbangi lawan yang materinya lebih berkualitas,’’ tegas General Manager Yoyok Sukawi.
’’Masih terlalu dini untuk memberikan penilaian. Lagi pula, komposisi terbaik masih dicari,’’ imbuhnya.

Dalam pertandingan tersebut, Yoyok mengakui mental dan stamina Idrus Gunawan masih perlu ditingkatkan. Selain itu, lini depan juga menjadi prioritas pembenahan mengingat saat ini PSIS belum menemukan tandem yang cocok bagi Gaston Castano.

Paryono saat ini masih memantau striker asing pelamar seperti Borgondo Salomon dan Otto Weah (Kamerun). Sedangkan Leo Chitescu (Rumania) melamar untuk posisi gelandang bertahan dan Edson Leonardo (Cile) untuk lini belakang. Rencananya, pekan ini nasib mereka akan ditentukan.
Manajer Tim Setyo Agung Nugroho mengemukakan kebutuhan striker memang sangat mendesak.

Lowongan

PSIS memang mengalami krisis striker. Pemain yang siap tampil dalam kompetisi, untuk saat ini hanya Gaston. Sedangkan Sumaryanto dan M Yusuf masih perlu diasah kemampuan dan jam terbangnya. Untuk itu, manajemen masih membuka lowongan untuk posisi tersebut. Oscar Aravena dan Jean Micheal Babouake dikabarkan tertarik untuk mengadu peruntungan di tim kebanggaan warga Semarang ini.

’’Kabarnya begitu. Tapi saya belum tahu kepastian mereka datang. Manajemen masih menunggu sinyal dari pelatih soal lima pelamar yang saat ini diseleksi,’’ tandas Agung.

Soal uji coba, Yoyok mengakui kualitas pasukan Edy Paryono kalah dari Sriwijaya FC. Tim lawan dipenuhi pemain berpengalaman dan punya skill individu tinggi. Sedangkan PSIS sebagian besar diisi pemain muda yang belum berpengalaman.

’’Keunggulan kami hanya mampu main ngotot dan cepat. Intinya, jika berusaha keras, pemain pasti bisa. Uji coba lawan Sriwijaya FC itu patut dijadikan pelajaran,’’ katanya. (H13,can-22/sm)