Senin, 30 Juni 2008

Persibat Mundur

Persibat Mundur
BATANG -Karena tidak ada kejelasan pencairan dana APBD, Persibat mengajukan pengunduran diri dari kompetisi Divisi Utama tahun ini. ”Surat pengunduran diri sudah kami kirimkan kepada BLI beberapa waktu lalu. Alasannya, kesulitan pendanaan,” kata Manajer Purwanto usai sidang paripurna DPRD, kemarin.Selama ini aktivitas yang dilakukan mengandalkan pendanaan dari APBD. ”Meskipun sudah ditetapkan, pencairannya tidak dapat dilakukan. Otomatis kegiatan tak bisa dilakukan karena tidak ada sumber pendanaan lainnya,” tandas pria yang juga ketua DPRD itu.Kesulitan muncul karena adanya ketentuan larangan penggunaan dana APBD untuk membiayai klub sepak bola profesional. Di sisi lain, payung hukum yang ditunggu berupa kesepakatan tiga menteri belum juga ada kejelasan.Secara terpisah Ketua Bidang Organisasi H Priyodigdo mengungkapkan hal serupa.
AkomodasiDisebutkan, kompetisi akan dimulai pada akhir Juli, sehingga apabila ketentuan yang memungkinkan pencairan dana APBD tidak turun, tidak ada jalan lain kecuali mundur dari kompetisi.”Alternatif terburuk adalah mundur, karena hingga kini tidak ada sumber pendanaan untuk membiayai tim selama menjalani kompetisi. Baik itu untuk perekrutan pelatih, pemain maupun pembiayaan lainnya,” ungkapnya.Phaknya juga sudah berupaya mencari sumber pendanaan dari luar, namun hasilnya tidak bisa memenuhi kebutuhan tim. Terlebih pasukannya juga akan menghadapi tim-tim dari luar Jawa, sehingga diperlukan biaya akomodasi yang tidak sedikit. Belum lagi kontrak pemain dan pelatih, makan sehari-hari serta biaya-biaya lainnya yang minimal mencapai Rp 2 miliar lebih. Menghadapi kondisi demikian, pihaknya meminta seluruh elemen masyarakat memaklumi keputusan yang dibuat. (H52-22/suara merdeka)

Senin, 16 Juni 2008

Fajar Lis Melamar PSIS

Fajar Listyantoro Melamar
SEMARANG- Jumlah pelamar di PSIS bertambah. Selain lima ekspatriat, pada Sabtu lalu juga datang pemain lokal yang ingin mengikuti seleksi. Dia adalah Fajar Listyantoro. Adik kandung Seto Nurdiantoro itu musim lalu membela PSS Sleman.Menurut asisten pelatih bidang talent scouting Cornelis Soetadi kemampuan Fajar memang tidak diragukan lagi. Selain kenyang pengalaman, dia juga punya skill individu bagus. Meski demikian, Fajar tetap harus mengikuti seleksi seperti pemain lain. Tim pelatih ingin mengetahui perkembangan kemampuannya.’’Seleksi terhadap Fajar mungkin tidak lama. Pelatih dan manajemen sudah tahu gambaran permainannya,’’ terang Soetadi.Sebetulnya Fajar sudah bergabung dengan Idrus Gunawan cs pada saat PSIS uji coba lawan Sriwijaya FC. Namun, pelatih Edy Paryono belum memberi kesempatan untuk berlaga pada pertandingan persahabatan tersebut. Baru pada Senin ini kemampuannya akan diuji.Dua PosisiPemain kelahiran Sleman 26 Mei 1981 itu bisa bermain di dua posisi, yaitu penyerang dan sayap kanan. Dua posisi itu sangat dibutuhkan agar pasukan ’’Mahesa’’ bisa menutupi kekurangannya.’’Pemain-pemain yang punya kemampuan bermain di berbagai posisi itulah yang kami butuhkan. Namun, diterima atau tidak, semua itu tergantung penilian tim pelatih,’’ kata pria yang pernah menangani PSIS Yunior itu.Sektor-sektor yang masih butuh pemain adalah depan, sayap kanan, dan belakang. Untuk kiper, saat ini sudah terpenuhi dengan dikontraknya pemain pelamar Zaki Alhadad. Tanda tangan kontrak dilakukan manajemen pada Kamis (12/6) pekan lalu. Dengan demikian, kuota untuk kiper terpenuhi. Penjaga gawang yang sebelumnya telah dikontrak adalah Agus Murod dan Basuki. ’’Proses negosiasi dengan Zaki tidak lama. Begitu deal, kami langsung mengikatnya dengan kontrak,’’ ujar Manajer Tim Setyo Agung Nugroho.Zaki merupakan mantan pemain Persib Bandung Yunior. Tingginya sekitar 190 centimeter. Namun, kemampuannya belum terasah. Karena itu, Agung berharap Zaki bisa dipoles menjadi kiper yang tangguh.’’Usianya masih muda. Dia masih bisa dipoles menjadi lebih baik lagi. Karena harganya terjangkau dan kami nilai punya prospek bagus, dia langsung kami kontrak,’’ tandasnya. (H13, can-22/sm)

Striker PSIS Diasah

Striker Lini Depan Jadi Prioritas

SEMARANG-Kemenangan 3-2 atas Sriwijaya FC pada pertandingan uji coba Sabtu (14/6) lalu, belum bisa dijadikan ukuran untuk menilai kekuatan PSIS.

Permainan anak-anak asuhan Edy Paryono masih menyimpan banyak kekurangan. Meski demikian, hasil tersebut bisa untuk mendongkrak kepercayaan diri, motivasi, dan semangat Idrus Gunawan cs menjelang kompetisi mulai digulirkan pada pertengahan Juli.

’’Secara umum kami puas dengan permainan tim. Semua pemain bekerja keras dan bahu-membahu untuk mengimbangi lawan yang materinya lebih berkualitas,’’ tegas General Manager Yoyok Sukawi.
’’Masih terlalu dini untuk memberikan penilaian. Lagi pula, komposisi terbaik masih dicari,’’ imbuhnya.

Dalam pertandingan tersebut, Yoyok mengakui mental dan stamina Idrus Gunawan masih perlu ditingkatkan. Selain itu, lini depan juga menjadi prioritas pembenahan mengingat saat ini PSIS belum menemukan tandem yang cocok bagi Gaston Castano.

Paryono saat ini masih memantau striker asing pelamar seperti Borgondo Salomon dan Otto Weah (Kamerun). Sedangkan Leo Chitescu (Rumania) melamar untuk posisi gelandang bertahan dan Edson Leonardo (Cile) untuk lini belakang. Rencananya, pekan ini nasib mereka akan ditentukan.
Manajer Tim Setyo Agung Nugroho mengemukakan kebutuhan striker memang sangat mendesak.

Lowongan

PSIS memang mengalami krisis striker. Pemain yang siap tampil dalam kompetisi, untuk saat ini hanya Gaston. Sedangkan Sumaryanto dan M Yusuf masih perlu diasah kemampuan dan jam terbangnya. Untuk itu, manajemen masih membuka lowongan untuk posisi tersebut. Oscar Aravena dan Jean Micheal Babouake dikabarkan tertarik untuk mengadu peruntungan di tim kebanggaan warga Semarang ini.

’’Kabarnya begitu. Tapi saya belum tahu kepastian mereka datang. Manajemen masih menunggu sinyal dari pelatih soal lima pelamar yang saat ini diseleksi,’’ tandas Agung.

Soal uji coba, Yoyok mengakui kualitas pasukan Edy Paryono kalah dari Sriwijaya FC. Tim lawan dipenuhi pemain berpengalaman dan punya skill individu tinggi. Sedangkan PSIS sebagian besar diisi pemain muda yang belum berpengalaman.

’’Keunggulan kami hanya mampu main ngotot dan cepat. Intinya, jika berusaha keras, pemain pasti bisa. Uji coba lawan Sriwijaya FC itu patut dijadikan pelajaran,’’ katanya. (H13,can-22/sm)

Rabu, 11 Juni 2008

PSIM Tak Jelas

Nasib Pemain Belum Jelas

JOGJA - Manajer Tim PSIM Imam Priyono Dwi Putranto menyatakan timnya tetap akan dipertahankan untuk kompetisi mendatang. Imam pun menyatakan skuad berjuluk Laskar Mataram itu tetap akan eksis di persepakbolaan nasional."Apapun yang terjadi, pelan-pelan kami cari dana, PSIM tetap ikut kompetisi. Sambil menunggu keputusan-keputusan baru dari Mendagri dan PSSI," tandasnya.Tegas disebutkan Imam, skuadnya tidak akan pertimbangkan nasibnya. Sehingga batas 12 Juni besok tak berlaku bagi tim Parang Biru ini. Manajer Keuangan PDAM Tirtamarta ini menyatakan persoalan pengadaan anggaran bukan urusannya. "Siapa bilang ada target-targetan. Soal dana itu urusan manajemen. Kalau saya tetap siapkan tim," tegas Imam.Kalau pun terhenti, katanya, PSIM tak akan sendirian. Secara pribadi Imam memprediksi sebanyak 80 persen klub di Indonesia, akan menghentikan eksistensinya jika tak boleh menggunakan APBD."Itu prediksi saya, ya. Semua akan sakit sama-sama. Semua tim di luar juga sama masalahnya," ujarnya.Disinggung soal nasib pemain yang kini masih bertahan di PSIM, Imam tak banyak berkomentar. "Semuanya baik-baik saja. Latihan masih berjalan lancar. Nggak ada masalah kok," tukasnya singkat tanpa menjelaskan. (ayu/jppn)

Persekabpas Tak Jelas

Pemain dan Tim 11 Mulai Gusar
PASURUAN - Setelah jajaran Sakeramania dan pengurus klub bersuara lantang, kini kegusaran soal ketidakpastian Persekabpas ikut Divisi Utama mulai menghinggapi pemain. Mulai Senin lalu, sudah tidak ada latihan resmi. Para pemain pulang ke rumahnya masing-masing untuk menunggu perkembangan lebih lanjut.Beberapa pemain yang sempat dihubungi Radar Bromo Sport mempunyai pandangan yang sama. Mereka adalah Abdurrahman Efendi, Fery Liga Saputra, maupun A Rosyid. Fendi -panggilan Abdurrahman Efendi dan Fery adalah kakak beradik yang sudah lama membela panji Persekabpas. "Kami sebenarnya hanya ingin ada kepastian. Persekabpas ini ikut Divisi Utama atau tidak. Jangan digantung seperti ini nasib kami," ujar Fery yang diiyakan sang kakak saat ditemui di rumahnya daerah Kersikan, Bangil."Tidak usah dana miliaran. Asalkan di putaran pertama ini menyatakan ikut saja, kami sudah senang. Yang penting ikut dulu. Baru kita tata pada putaran kedua," sahut Fendi.Fery sendiri juga mendapat banyak SMS dari beberapa temannya yang juga menanyakan hal yang sama. Salah satunya datang dari A. Rosyid. Striker asal Sukorejo yang juga mantan pemain Persiku Kudus ini hanya melayangkan beberapa kalimat dalam SMS-nya. "Secepatnya perlu ada pembentukan pengurus dan pemain. Masalahnya kompetisi sudah dekat. Dan bagaimana status pemainnya. Gitu aja," ujar Rosyid membacakan SMS-nya, kemarin.Kegalauan pemain seperti Fery, Fendi dan Rosyid adalah mewakili kegusaran para pemain lainnya. Bahkan, beberapa pemain ada yang bahkan sudah hengkang memilih ke klub lain. Kabar yang berkembang, pemain seperti Heri Ismanto, Irfan Junaidi mencoba peruntungan di Deltras. Sedang, Samsudin ke Mojokerto. "Ya, kalau dua bulan lalu tidak ada kepastian, mungkin kami bisa mencari klub lain. Tapi, kalau mepet begini, klub lain sudah penuh," tegas Fery.Ungkapan lebih keras disuarakan Abdul Hamid. Mantan pemain Timnas Garuda yang juga menjadi anggota tim 11 ini menyatakan prihatin jika Persekabpas tak mengikuti kompetisi Divisi Utama. Sebab, kerugian akan banyak dialami, jika tim kebanggaan masyarakat Pasuruan ini terjun bebas di Divisi II. "Rugi besar kalau terjun ke Divisi II. Berapa lagi harus kita anggarkan untuk kembali ke Divisi Utama. Sudah rugi biaya, tenaga, belum lagi bentok-bentokane (pertikaian, Red). Kalau bisa, Persekabpas ini harus kita pertahankan tetap di Divisi Utama," tegasnya.Caranya? Hamid memberikan solusi agar bisa dicermati banyak pihak. Pertama, pihak pengurus Persekabpas harus duduk bareng bersama anggota klub dan unsur Sakeramania. Kedua, menghubungi orang-orang yang bisa langsung mengambil keputusan cepat. "Kami sebenarnya kurang pas memberikan statemen ini. Tapi, dari lubuk hati yang paling dalam, kami tidak mau tim ini tidak ikut kompetisi. Kami perlu orang-orang yang bisa menyelamatkan Persekabpas," tegasnya. (day/jppn)

Divisi Utama Tepat Waktu

Divisi Utama Digelar sesuai Jadwal

BOJONEGORO - Badan Liga Indonesia (BLI) berusaha konsisten untuk menyelenggarakan kompetisi divisi utama sesuai jadwal yang telah disusun. Menurut Joko Driyono, direktur kompetisi BLI, kompetisi divisi utama tahun ini tetap akan digelar 26 Juli mendatang.Pada tahun ini, kompetisi divisi utama bakal dibagi menjadi tiga grup. Yakni, grup barat, grup tengah, dan grup timur. ''Sementara pembagian grupnya sesuai dengan pertimbangan geografis,'' tutur Joko. Dari tiga grup tersebut, lanjut dia, dua tim teratas lolos ke babak delapan besar bersama dua tim berperingkat tiga terbaik. ''Sistem pertandingan per grup adalah sistem kompetisi penuh,'' imbuhnya.Pada babak delapan besar, bakal dibagi dua grup. Tim peserta babak ini bertanding secara home tournament di dua tempat. Dari masing-masing grup babak delapan besar tersebut, hanya dua tim teratas yang lolos ke babak semifinal. ''Dan juara pertama sampai tiga langsung lolos ke superliga,'' jelasnya.Untuk peringkat keempat, kata Joko, masih tetap diberi harapan lolos ke superliga. Namun, tim tersebut harus lolos dari playoff ketika melawan peringkat 15 di klasemen akhir superliga. Jika menang, maka tim tersebut bisa promosi. Namun, jika kalah, maka tim itu harus tetap berada di divisi utama tahun depan.Bagaimana dengan degradasi tim divisi utama? Joko menjelaskan, dua tim peringkat terbawah di masing-masing babak penyisihan grup akan langsung terdegradasi ke divisi I. Berdasarkan rencana BLI, nantinya ada delapan tim yang terdegradasi dari divisi utama. ''Namun kami masih godok semua mana yang terbaik dan akan dijelaskan di manager meeting pada pertengahan Juli nanti,'' ujarnya. Yang jelas, tutur Joko, superliga maupun divisi utama tetap digelar sesuai jadwal. Sebab, jika mundur, maka konsekuensinya baru dua pertandingan digelar sudah libur Ramadan. ''Dan itu kan sangat tidak nyaman sekali,'' katanya.Bagaimana dengan pengisian kekosongan dua tim superliga yang dicoret karena dianggap tak memenuhi syarat? Menurut Joko, Senin nanti sudah ada keputusan siapa tim pengganti Persmin Minahasa dan Persiter Ternate. Namun, dia enggan berkomentar saat disodorkan sejumlah klub yang berpeluang menggantikan dua tim tersebut. ''Nanti saja. Kalau saya pinginnya malah Persibo,'' katanya sambil tertawa. (ade/jppn)

Persibo Terancam Away

Tiga Aspek Belum Terpenuhi

BOJONEGORO - Seperti diprediksi, Persibo Bojonegoro dinyatakan Badan Liga Indonesia (BLI) belum layak menggelar pertandingan di Stadion Letjen H. Soedirman. Ada tiga aspek penting yang harus dipenuhi pengurus tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu apabila ingin tetap menggelar laga home divisi utama di stadion tersebut.Tiga aspek itu meliputi perbaikan lapangan hijau stadion, pagar pembatas, dan pengamanan saat terjadi evakuasi penonton. Tiga aspek inilah yang sekilas dilihat Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono saat melakukan verifikasi di stadion kebanggaan warga Kota Ledre tersebut.Menurut Joko, kondisi lapangan Stadion Letjend H Soedirman saat ini cukup keras. Sementara kondisi pagar pembatas juga sangat mudah dilalui penonton. ''Kalau ada suporter tamu dan terjadi apa-apa, yang harus dipikirkan adalah evakuasi suporter ke tempat yang aman itu lewat mana?,'' tanyanya.Joko mengaku sangat memahami komitmen perbaikan Stadion Letjen H Soedirman agar bisa lebih standar. Namun, tiga aspek tersebut tetap harus dipikirkan pengurus Persibo. Menurut dia, untuk divisi utama, BLI tidak menerapkan aspek yang kaku seperti superliga. ''Karena itu kalau memang dibangun home base-nya sementara, di mana silakan diajukan,'' katanya.Kalau misalnya Persibo mengajukan Stadion Wilis Madiun, Joko menilai stadion tersebut sudah sangat standar saat ini. Namun, kalau Persibo mengajukan nama stadion alternatifnya, maka dia mempersilakan. ''Yang jelas, sebelum manajer meeting pertengahan Juli sudah tuntas,'' tuturnya.Dia menambahkan, dari 34 peserta kompetisi divisi utama, terdapat 18 tim promosi. Meski demikian, BLI tidak memverifikasi semua stadion peserta divisi utama. BLI hanya memverifikasi stadion milik 18 tim promosi. ''Sementara yang sudah di divisi utama kan sudah diverifikasi dulu,'' jelasnya.Dari 18 tim promosi itu, lanjut Joko, saat ini sudah ada enam stadion yang dinyatakan layak menggelar divisi utama. Enam stadion itu adalah kandang Persikab Bandung, Gresik United, Persisam Samarinda, Persiba Bantul, PSP Padang, dan PSPS Pekanbaru. ''Sementara yang lain masih diverifikasi,'' katanyaDalam sehari kemarin, tutur Joko, ada tujuh petinggi PSSI yang berangkat melakukan verfikasi stadion peserta kompetisi divisi utama. Salah satunya, dirinya yang bertugas memverifikasi Stadion Letjen H Soedirman. ''Kalau hasilnya paling tidak Jumat nanti sudah beres,'' tuturnya. (ade/jppn)

Persema Uji Deltras

Persema Jajal Deltras
MALANG - Pelatih Persema Subangkit sudah bisa bernapas lega. Keinginan untuk melakukan uji coba lawan Deltras Sidoarjo pada 18 Juni di Stadion Gajayana akan terwujud. Ini setelah pihak pengelola stadion kebanggaan warga Kota Malang ini sudah memberi izin menggunakan stadion untuk pertandingan. "Stadion sudah boleh dipakai saat Persema menjalani laga uji coba Rabu (18/6) nanti," kata Subangkit seusai latihan di lapangan luar Stadion Gajayana sore kemarin.Subangkit sengaja mencari tim kuat Deltras untuk menguji kekuatan anak asuhnya sebelum turun di kompetisi Divisi Utama. Dengan lawan tim kuat, kelemahan tim dan mental pemain akan lebih teruji. Karena itu Subangkit berencana menurunkan pemain terbaiknya. "Saya ingin kembali melihat kerja sama tim inti. Saat turun di Piala Gubernur saya belum tahu team work-nya," jelasnya. Uji coba lawan Deltras tersebut bukan yang terakhir bagi Bima Sakti dan kawan-kawan. Sebab usai lawan Deltras, Persema masih akan melakukan tryout ke Jogjakarta. Di Kota Gudeg itu selama seminggu sejak 22 Juni mendatang. Selama di Jogja, Persema mengagendakan melakukan empat kali uji coba lawan Persiba Bantul, PSS Sleman, PSIM Jogja, dan Persiku Kudus. "Kami harus mempersiapkan diri sebelum tryout. Karena dalam tryout nanti kami akan menggelar pertandingan segi empat,"paparnya kemarin. (yon/abm)
Bambang Sambut Antusias
MALANG - Rencana kedatangan Esaiah Pello Benson disambut antusias pelatih Arema Bambang Nurdiansyah. Dengan segera bergabungnya pemain Timnas Liberia tersebut, maka kebutuhan satu pemain asing di sektor playmaker akan segera tertutupi.Menurut mantan pelatih PSIS Semarang itu, Benson memang merupakan pemain rekomendasinya. Sehingga Benson tak perlu mengikuti seleksi seperti playmaker asing lainnya. Terakhir, Bambang mencoret tiga nama seleksi asing yakni Carlos Aliberto Gomes (Argentina), Eppala Jordan Claude (Kamerun), dan Alberto Castellani (Italia). "Saya sudah tahu kualitas Benson jadi tak perlu seleksi. Saat ini dia sedang di Singapura mengurus visa. Begitu selesai urusannya, dia akan saya suruh langsung ke Madiun (tempat training centre Arema)," ungkap Bambang.Bila Benson benar-benar bergabung dengan Arema, maka lima pemain asing Singo Edan semuanya berasal dari Afrika. Tiga pemain dari Kamerun yakni Emile Bertrand Mbamba, Emaleu Serge, dan Aaron Nguimbat. Sedangkan satu pemain lainnya berasal dari Guinea yakni Souleymane Traore.Itu artinya, untuk pertama kalinya dalam sejarah Arema, semua pemain asingnya berasal dari Afrika. Biasanya dalam setiap musim yang selalu dilaluinya, pemain asing yang bergabung dengan Arema merupakan pemain kombinasi dari beberapa benua. Selain Afrika, juga terdapat pemain dari Amerika Latin. Pemain asal Australia juga pernah bergabung dengan tim yang didirikan pada 1987 tersebut.Apakah itu pertanda bahwa Bambang menyukai pemain tipikal dari benua hitam tersebut? Dengan tegas mantan pemain Pelita Jaya tersebut menolak anggapan bahwa dia fanatik terhadap pemain Afrika. "Di PSIS dulu saya pernah menggunakan tenaga Emanuel de Porras, dia merupakan pemain asal Argentina," elak Bambang.Saat melatih PSIS pada 2005 lalu, Porras merupakan satu-satunya pemain asal Amerika Latin. Sedangkan empat pemain lainnya berasal dari Afrika yakni Anthony Jomah Ballah, Benson, Fofee Kamara, dan Abdoulaye Djibril. "Pelatih akan sangat kelihatan bodoh jika dia hanya senang dengan tipikal pemain-pemain dari benua tertentu," papar dia.Sebenarnya, untuk karakter playmaker asing Arema, dia mengaku membutuhkan pemain asal Amerika Latin. Hanya saja, keinginannya untuk mencari pemain Amerika tak bisa terpenuhi pada musim ini. Itu karena nilai yang ditawarkan dianggap mahal. Pada akhir April lalu Bambang sudah merekomendasikan nama Javier Rocha dari Cile ke manajemen Arema. Namun karena buntunya negosiasi, pemain berusia 30 tahun tersebut gagal merumput di Arema. (fir/abm/jppn)

Lipede Pulang

PSIS
Lipede dan Moyano Dipulangkan
SEMARANG-Pelatih PSIS Edy Paryono memulangkan tiga pelamar, yaitu Peter Lipede, Leonardo Javier Moyano, dan Bugi Andrea. Sedangkan Leo Chitescu, Edson Leonardo, dan Zaki Al Hadad masih dipantau kemampuannya.Pencoretan tersebut diambil usai Idrus Gunawan cs latih tanding dengan PS SSS di Stadion Jatidiri, kemarin. Laga tersebut berakhir 4-0 (1-0) untuk kemenangan PSIS. Striker Gaston Castano menyumbang dua gol. Dua gol lainnya diciptakan Sumaryanto dan Sapto. Meski menang, permainan pasukan ”Mahesa Jenar” masih kurang gereget.”Dari enam pemain pelamar, tiga diantaranya kami pulangkan. Kemampuan mereka tidak lebih baik dari pemain PSIS yang ada saat ini,” terang Paryono usai latih tanding, kemarin.Menurutnya, kemampuan dua ekspatriat yang dipulangkan tidak lebih bagus dari Edson. Lipede yang merupakan mantan pemain Persik Kediri dan Moyano yang mantan personel Semen Padang, kurang cocok dengan karakter permainan PSIS. Lipede dan Moyano telah terbiasa main dalam tim yang berpola 3-5-2. Hal itu tidak lepas dari karakter sebagai libero atau stoper murni. Sedangkan untuk Bugi, Paryono belum terlalu butuh gelandang. Pemain PSIS pada posisi tersebut cukup banyak. ”Yang kami butuhkan saat ini adalah striker. Itu untuk menutupi kelemahan lini depan yang ditinggalkan Subiyanto,” kata mantan pelatih Persipur Purwodadi tersebut.
Sriwijaya FC
Dalam latih tanding, Paryono mencoba formasi 3-5-2 di babak pertama dengan komposisi Basuki, Peter Lipede, Gunawan, Heri, Anwarudin, Alex Daniel, Leo Chitescu, Bugi, Ilham, Gaston Castano, dan Sumaryanto. Dengan komposisi seperti itu permainan anak-anak Semarang kurang gereget. Mereka cenderung main dalam tempo lambat mengikuti irama permainan lawan. Wajar jika permainan PSIS monoton sehingga serangannya mudah dipatahkan lawan.Beberapa peluang emas dimiliki Gaston, Alex Daniel, dan Sumaryanto. Tapi, tendangannya masih melenceng dari gawang. Jala gawang SSS baru bergetar menjelang turun minum. Gaston yang dikawal dua pemain lawan di kotak penalti, melancarkan tendangan terarah yang menusuk ke pojok kiri gawang.Pada babak kedua, Paryono mulai menurunkan komposisi pemain yang akan digunakan untuk menghadapi pertandingan uji coba lawan Sriwijaya FC Sabtu (14/6) mendatang. Mereka adalah Agus Murod, Idrus Gunawan, Edson, Denny Rumba, Sapto, Leo Chitescu, Alex Daniel, Prananda Aditya, Sukamto, Gaston Castano, dan Sumaryanto.Permainan yang ditampilkan mereka jauh lebih baik. Serangan-serangan terlihat bervariasi dan hidup. Hasilnya, tiga gol tercipta di babak itu lewat Sumaryanto, Sapto, dan Gaston. ”Lawan Sriwijaya FC, kami tetap memakai formasi 4-4-2 flat,” kata Paryono.”Di babak pertama, pemain memang kurang gereget. Itu lantaran mereka kelelahan setelah latihan fisik berupa lari 10 kilometer sehari sebelum uji coba. Tetapi, mereka harus dibiasakan bertanding dengan jadwal yang ketat seperti saat kompetisi nanti,” tandasnya. (H13,can-22/sm)

Edu Papar Program

PERSIS SOLO
Edward Tjong dan Haryanto Diminta Paparkan Program
SOLO - Persis Solo merevisi agenda start pembentukan tim. Mulanya akan dimulai pada 9 Juni, namun dibatalkan menjadi Senin pekan depan (16/6).”Senin nanti, pengurus dan manajemen inti akan bertemu pelatih terpilih Edward dan asisten pelatih bidang kiper Haryanto. Keduanya diminta memaparkan program,” kata Sekretaris Umum Ruhban Ruzziyatno, kemarin.Edward ”Edu” Tjong diminta memaparkan programnya selama satu musim ke depan, termasuk para pemain yang dibidik bagi penyusunan kerangka tim Kota Bengawan. Dari daftar pemain incaran, akan diprediksi kebutuhan anggaran belanjanya. Tentu saja bakal disesuaikan dengan kemampuan keuangan tim.”Haryanto juga kami minta paparanya. Sebab, dia merupakan orang baru di Solo. Kami tentu ingin tahu apa alasan-alasan dia hingga bersedia bergabung,” lanjut Ruhban.Rencananya, setelah ada kesepakatan, pengurus langsung menyodorkan draf ikatan kontrak bagi keduanya. Dua pos lain asisten diupayakan terisi hari itu juga. Nama yang sudah muncul adalah Anshar Ahmad untuk posisi asisten bidang teknik dan Fadillah Umar di bidang fisik.”Yang sebenarnya juga jadi persoalan, kami belum tahu pada kasta Superliga atau Divisi Utama nantinya. Mengapa sih PSSI tak segera mengumumkan? Padahal itu berkait kebutuhan budget tim,” tambah Ruhban.
25 Pemain
Edu sendiri menyatakan sudah siap memaparkan programnya untuk meracik skuad. Mantan caretaker pelatih Persis itu punya rancangan total 25 pemain dalam timnya, termasuk tiga-empat orang ekspatriat. Namun, dia mengaku maklum jika nantinya harus menghadapi penyesuaian-penyesuaian berkait kondisi keuangan ”Laskar Sambernyawa”.”Itu rancangannya. Tapi semua tentu tergantung dana, saya tahu itu,” katanya.Lebih rinci dia menyebutkan, ada 13 pemain domestik termasuk delapan personel lama yang bisa langsung dinegosiasi. Sedangkan sembilan pemain di dalam daftarnya harus mengikuti seleksi dulu bersama para pemain lokal Solo.(D11-22)

Pelamar Masih Berdatangan KUDUS-Persiku masih didatangi pelamar. Menurut Pelatih Kepala Lukas Tumbuan, empat pemain yang datang belakang diharapkan bisa memenuhi kualifikasi. Mereka adalah Morris Power, Peri Sah Kollie, Julius Kwateh, dan Imam Riadi.Morris merupakan mantan personel Persibat Batang. Kollie terakhir bermain untuk Perserang Serang. Keduanya sama-sama berasal dari Liberia. Pemain asing lain, Julius Kwateh, merupakan mantan personel Persiku yang berhenti pada pertengahan kompetisi. Sedangkan Imam Riadi sebelumnya merumput di Perserang.Sebelumnya muncul kabar, sebanyak empat pemain asing, yaitu Tomas Masaala, Adum Tomabala, Alex Bron, dan Piy Bron dicoret. “Belum bisa dipastikan siapa yang dicoret karena masih dirundingkan,” katanya.Jumah pemain yang ada saat ini sebanyak 28 orang, terdiri atas 23 pemain lokal dan lima pemain asing.Mereka menjalani latihan pemantapan teknik dan stamina, di sela-sela seleksi.Disinggung jumlah pemain yang akan dimasukkan dalam kompetisi mendatang, dia mengatakan menyesuaikan dengan anggaran dari manajeman. Tim pelatih belum bisa memastikan siapa saja yang bakal dicoret, sebab masih dibutuhkan evaluasi lebih lanjut.(J18, H8-22/sm)

Persiku buka kran

Pelamar Masih Berdatangan
KUDUS-Persiku masih didatangi pelamar. Menurut Pelatih Kepala Lukas Tumbuan, empat pemain yang datang belakang diharapkan bisa memenuhi kualifikasi. Mereka adalah Morris Power, Peri Sah Kollie, Julius Kwateh, dan Imam Riadi.Morris merupakan mantan personel Persibat Batang. Kollie terakhir bermain untuk Perserang Serang. Keduanya sama-sama berasal dari Liberia. Pemain asing lain, Julius Kwateh, merupakan mantan personel Persiku yang berhenti pada pertengahan kompetisi. Sedangkan Imam Riadi sebelumnya merumput di Perserang.Sebelumnya muncul kabar, sebanyak empat pemain asing, yaitu Tomas Masaala, Adum Tomabala, Alex Bron, dan Piy Bron dicoret. “Belum bisa dipastikan siapa yang dicoret karena masih dirundingkan,” katanya.Jumah pemain yang ada saat ini sebanyak 28 orang, terdiri atas 23 pemain lokal dan lima pemain asing.Mereka menjalani latihan pemantapan teknik dan stamina, di sela-sela seleksi.Disinggung jumlah pemain yang akan dimasukkan dalam kompetisi mendatang, dia mengatakan menyesuaikan dengan anggaran dari manajeman. Tim pelatih belum bisa memastikan siapa saja yang bakal dicoret, sebab masih dibutuhkan evaluasi lebih lanjut.(J18, H8-22/sm)

Selasa, 10 Juni 2008

Persekabpas Serius

Pengurus Sikapi Serius

PASURUAN - Reaksi beberapa klub anggota yang terus meminta agar Persekabpas tetap mengikuti kompetisi Divisi Utama mulai mendapat hasil. Pengurus Persekabpas langsung mengadakan pembicaraan dan berencana untuk mengadakan pertemuan internal.Pembicaraan yang akan dilakukan hanya satu, apakah Persekabpas akan mengikuti kompetisi atau tidak. Kalau ya, mereka akan mencari solusi soal terbatasnya dana anggaran musim ini. "Ya, hanya itu yang akan kami bicarakan. Kami sudah mengontak pengurus harian dan mungkin dalam beberapa hari ini kami berkumpul untuk membicarakan hal darurat ini," tegas Udik Djanuantoro, ketua harian Persekabpas, saat dihubungi kemarin.Hal darurat? Udik menyatakan hal itu. Darurat yang dimaksudkan adalah soal terjepitnya waktu pendaftaran yang ditetapkan oleh Badan Liga Indonesia (BLI) yang kabarnya pada 14 Juni mendatang, dengan soal kejelasan dana untuk mengarungi kompetisi. "Usul dari para anggota klub, saya kira baik. Dan saya setuju untuk kita sama-sama duduk bareng. Cuma, untuk tahap awal, kami ingin konsolidasi dulu secara internal bersama pengurus harian," tegasnya.Sebagaimana berita sebelumnya, para pengurus klub anggota Persekabpas langsung merespons ketika manajemen meragukan The Lassak untuk tampil di Divisi Utama, musim ini. Mereka tak ingin Persekabpas mati. "Kami menyarankan agar seluruh elemen bola di ajak berunding. Antara pengurus Persekabpas, pengurus klub dan unsur Sakeramania perlu duduk bareng membicarakan persoalan krusial ini. Jika tidak, ini akan menjadi persoalan besar" ujar Tedi, pengurus klub Persig Gading Winongan kala itu.Udik pun mengaku salut dengan upaya para klub. Hanya upaya ini perlu ada tindakan nyata dari semua elemen bola. Nah, setelah pembicaraan secara internal kelar, Udik sudah berinisiatif untuk mengundang perwakilan komponen bola yang peduli pada masa depan Persekabpas. "Setelah tahapan internal selesai, kami bisa mengundang perwakilan klub anggota atau perwakilan suporter. Kami juga tetap ingin agar Persekabpas tetap eksis," tegasnya.Selain tetap membicarakan hal darurat Persekabpas secara internal, sekretaris umum Persekabpas, Asfatah kemarin juga berupaya jemput bola. Ia mencoba menghubungi Djoko Driyono, Direktur BLI. Fatah menyarankan agar jadwal pendafataran keikutsertaan tim-tim Divisi Utama bisa ditunda. "Dan informasi dari Pak Djoko, tim-tim diberi kelonggaran untuk pendaftaran itu. Dari 14 Juni, bisa didaftarkan hingga Juli 2008. Sehingga, kami punya waktu lebih matang untuk membicarakan hal ini," tegas Udik usai menghubungi Fatah kemarin. (day)

Persema Jemput Striker

StBidikan Dijemput Seme-Mbom
Kini Sudah Berada di Singapura
MALANG - Janji pelatih Persema Subangkit mendatangkan striker asing baru sampai kemarin (9/6) belum terbukti. Faktanya, dalam sesi latihan di Lapangan Linud, Jabung, kemarin, tidak ada satu pun wajah baru di skuad Persema.Tapi kubu Persema tidak terlalu khawatir. Sebab belum hadirnya striker yang menjadi bidikan itu sedang mengalami kendala administrasi di kantor Imigrasi Singapura. Sulitnya pengurusan administrasi ini karena striker tersebut belum pernah merumput di Indonesia. "Mudah-mudahan administrasinya segera beres," harap Subangkit.Subangkit cukup yakin, striker yang diinginkan yang dikabarkan Nleng Matias itu tetap akan datang ke Malang usai urusan administrasi beres. "Kemungkinan dua atau tiga hari ini dipastikan datang," tegas Subangkit.Dalam sesi latihan kemarin, dua pemain asing Persema Seme Pierre Patrick dan Mbom Mbom Julien juga absen. Karena keduanya sedang mengurus kartu izin tinggal sementara (Kitas) di Singapura. Selain mengurus Kitas, kepergian Seme dan Mbom itu sekaligus untuk menjemput striker bidikan Persema yang memang sudah berada di Singapura. "Kalau tidak ada kendala, bisa jadi striker yang saya bidik itu ke Malang bareng Seme dan Mbom," imbuh mantan pelatih Timnas U-16 ini.Ambisi Subangkit mendatangakn striker asing ini karena kebutuhan mendesak. Ini untuk menutup kebuntuan di lini depan yang diisi Cristian Lenglolo dan Supaham. Duet striker ini dinilai masih belum menjanjikan untuk mengarungi pentas kompetisi Divisi Utama. Apalagi kuota pemain asing untuk Persema masih tinggal satu pemain. "Kami optimalkan jatah pemain asing," tandas dia. (yon/abm/jppn)

Seleksi Pemain Persis Batal

Pelatih Belum Deal, Seleksi Pemain Batal
SOLO-Lantaran belum ada deal soal nilai kontrak antara pihak manajemen dan calon pelatih, proses seleksi pemain Persis yang sedianya mulai dilakukan kemarin dibatalkan. Jika masalah tersebut berlarut-larut, dikhawatirkan akan berimbas pada pembentukan kerangka tim untuk kompetisi tahun ini.”Kami telah meminta pada pihak manajemen untuk secepat mungkin menyelesaikannya agar tidak mengganggu pembentukan tim,” kata Ketua Umum Persis FX Hadi ”Rudy” Rudyatmo, kemarin.Rudy mengaku, sebelumnya pihak manajemen telah menunjuk Edward ”Edu” Tjong sebagai pelatih kepala tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu setelah calon pelatih lain, Yudi Suryata menangani PSS Sleman. Untuk pelatih kiper ditunjuk Haryanto.Setelah ditunjuk, Edu yang sebelumnya menjadi caretaker pelatih Persis menggantikan Suharno pada putaran kedua kompetisi tahun lalu, menyatakan kesediannya. Demikian pula dengan Haryanto. Kendati sudah ada kesedian dari yang bersangkutan, nanum hingga kemarin belum ada kesepakatan kontrak dengan manajemen.DanaKondisi itu terjadi, menurut Rudy, karena keterbatasan anggaran. Apalagi tahun ini Persis juga tidak mendapatkan alokasi dana APBD, berbeda dari sebelumnya. ”Tahun ini dana yang dimiliki terbatas. Karena itu kami mencari pelatih yang rela berkorban membangun persebakbolaan Solo dan tidak semata-mata mencari uang.”Edu mengatakan, belum dimulainya seleksi pemain karena belum ada keputusan dari pihak manajemen soal tempat, waktu, dan mekanisme proses seleksi. Ia mengatakan, selama belum ada kepastian dari pihak manajemen, pihaknya tidak berani melangkah. (G8-22/sm)

Stok Striker PSIS Sedikit

Lini Depan Sangat Terbatas
SEMARANG-Menjelang laga uji coba menghadapi Sriwijaya FC, Sabtu (14/6) mendatang, PSIS mengalami krisis pemain depan. Dengan mundurnya Subiyanto dan cederanya Yulianto Wibowo, pilihan di lini depan menjadi sangat terbatas. Saat ini pelatih Edy Paryono hanya memiliki tiga penyerang, yaitu Gaston Castano, Sumaryanto dan M Yusuf.Manajemen berupaya keras menutup kelemahan itu. Solusi paling realistis adalah merekrut pemain. Terlebih striker domestik yang ada merupakan pemain muda yang masih minim pengalaman bertanding. Striker yang akan direkrut nanti wajib memiliki skill individu dan stamina di atas rata-rata. Selain itu, juga harus memiliki pengalaman bertanding di Divisi Utama.”Kami akan mencarikan tandem yang setara bagi Gaston. Sementara pemain lokal yang ada, akan diposisikan sebagai pelapis,” kata Manajer Tim Senior Agung Setyo Nugroho, kemarin.”Tidak masalah Subiyanto mundur. Kami akan mencari penggantinya dan memaksimalkan pemain yang ada. Perekrutan pemain depan saya harapkan bisa dilakukan secepatnya,” harap Edy Paryono usai latihan fisik kemarin.Mundurnya Subiyanto, diakui Agung memaksa pelatih dan manajemen menghitung kebutuhan pemain. Jika sebelumnya sektor sayap kanan dan belakang menjadi prioritas, dengan perkembangan yang ada, kini perhitungan itu bisa saja berubah. Lini depan juga jadi prioritas utama dalam perekrutan pemain.Dikatakannya, dalam beberapa waktu ke depan timnya terus membuka kesempatan bagi pelamar untuk mengikuti seleksi. Kalaupun nanti ada pemain yang dinilai layak direkrut oleh tim pelatih, maka dirinya akan segera melakukan negosiasi.Butuh WaktuUntuk pelamar yang ada, yaitu Leonardo Javier Moyano (Argentina), Leo Chitescu (Rumania), Piter Lipede (Kamerun), Gugi Andria (Persib Yunior) dan Zaki Al Hadad (Persib Yunior) perkembangannya masih akan dipantau.”Masih terlalu dini untuk menilai, kami masih membutuhkan waktu untuk mengevaluasi kemampuan mereka,” kata Paryono.Sore kemarin, Idrus Gunawan cs menjalani latihan fisik. Latihan yang dipimpin oleh pelatih fisik Djanu Ismanto itu tidak dilakukan di dalam Stadion Jatidiri. Kali ini, mereka digenjot ketahanan jantung dan paru-parunya dengan lari mengitari kompleks GOR Jatidiri sebanyak sepuluh kali. Panjangnya diperkirakan 10 kilometer.”Fokus latihan fisik ini untuk meningkatkan kondisi aerobik pemain,” kata Djanu.Secara umum, dosen senior FIK Unnes itu menyatakan kondisi pasukan Edy Paryono cukup baik. Rata-rata setiap putaran ditempuh pemain dalam waktu sekitar lima setengah menit. Hal itu di atas target waktu yang ditentukannya, yaitu enam menit. Meski demikian, dia mengakui ada beberapa pemain yang mencapai waktu lebih dari yang ditentukan. ”Secara umum kondisi pemain sangat baik. Namun, diharapkan meningkat lagi menjelang kompetisi dimulai,” tandasnya. (H13,can-22/sm)

Persema Gagal

Terancam Batal Lawan Delras

MALANG - Rencana tim Persema melakukan uji coba lawan Deltras Sidoarjo Juni ini terancam batal. Penyebabnya tidak lain karena Persema kesulitan mencari tempat tanding. Karena Stadion Gajayana yang biasa dijadikan venue Persema tidak bisa dipakai akibat renovasi. "Kami perlu koordinasi dulu dngan manajemen," jelas Subangkit, pelatih Persema. Persema ngotot untuk menggelar uji coba lawan Deltras di Stadion Gajayana. Karena kubu tim berjuluk The Lobster tersebut bersedia tampil di Malang lawan Persema asal di Stadion Gajayana. "Ya kami akan lihat dulu kondisinya. Kalau tidak bisa pakai Gajayana besar kemungkinan kita akan laga uji coba di luar kandang," tandas pelatih asal Pandaan ini. Bagi Subangkit, uji coba lawan Deltras itu amat penting. Karena itu merupakan uji coba terakhir sebelum turun di Divisi Utama. Apalagi ia juga ingin menurunkan komposisi terbaik yang disiapkan di kompetisi. "Setelah uni coba nanti, kami bisa evaluasi total," tegas dia. Sementara untuk kekuatan lapis kedua, Subanglit sudah cukup puas. Hasil unggul 3-1 atas Persiwa di Jabung pekan lalu dinilai Subangkit ada peningkatan pesat. Bukan hanya hasil akhir yang melegakan pelatih asal Pandaan ini, tapi juga kerja sama tim dan koordinasi antarlini cukup bagus. "Jadi tinggal memantapkan tim inti," kata Subangkit. (yon/abm/jppn)

Kebut Tim Persebaya

Freddy Kebut Soliditas Tim

SURABAYA - Agenda pemantapan tim, tampaknya, menjadi target utama Freddy Muli kala Persebaya beruji coba melawan PSBK Kota Blitar di Stadion Soeprijadi, Blitar, Jumat (13/6). Hal tersebut bisa disimak dari keinginan Freddy untuk menurunkan seluruh pemain terbaiknya kala dijamu tim asal kota kelahiran Bung Karno tersebut. Termasuk, dua pemain asing yang saat ini resmi diikat Persebaya, Javier Rocha serta Jairon Feliciano Damasio. Bahkan, dia juga menyebutkan bahwa para pemain inti Persebaya akan diprioritaskan mengisi starting line up.Soal pemain muda, Freddy belum berani memberikan garansi. Saat ini, yang terus dikebut adalah pematangan tim terbaik. ''Kalau untuk pemain muda, lihat nanti saja. Kalau memang dirasa perlu, tentu akan saya selipkan,'' ujarnya.Hal tersebut tak lepas dari kompetisi Divisi Utama yang akan bergulir satu setengah bulan lagi. Dia menegaskan akan memaksimalkan sisa waktu yang sudah mepet itu demi mendapatkan formasi ideal. ''Yang menjadi fokus saya sekarang adalah mematangkan taktik yang sudah saya ajarkan,'' tegasnya.Dalam sesi latihan rutin kemarin (9/6), Bejo Sugiantoro dkk kembali harus terusir dari tempat latihan biasanya. Hal tersebut tak lepas dari agenda persiapan laga uji coba Timnas Indonesia melawan Vietnam besok. Karena itu, Green Force terpaksa berlatih di Lapangan Mahmil Surabaya. Dalam latihan tersebut, Freddy kembali mengasah individu pemain dan kepaduan tim secara umum. Selain itu, pelatih kelahiran Palopo tersebut memberikan sejumlah instruksi demi pembenahan di beberapa lini. Di antaranya, lini pertahanan serta depan. Freddy menjelaskan, kedua sektor tersebut memang perlu dibenahi, mengingat komposisi pemain Persebaya musim ini yang semua baru. ''Semua pemain perlu beradaptasi. Terutama untuk pemain tengah serta depan. Mereka kan belum pernah bermain dalam satu klub,'' ungkapnya.Soal uji coba melawan PSBK, Freddy menyatakan, perbedaan kualitas antara kedua tim tak bisa menjadi acuan. ''Apalagi, semua tim yang berhadapan dengan Persebaya pasti mempunyai semangat berlebih. Mereka pasti ingin mengalahkan Persebaya,'' ujarnya. Usai latihan kemarin, dia juga kembali memuji Jairon, tukang gedornya asal Brazil. Dia menilai Jairon sejauh ini mengalami kemajuan cukup signifikan. (uan/ru/ko/jppn)

Sabtu, 07 Juni 2008

Seleksi Persis

Maju Mundur Seleksi

SOLO - Angin segar semula berembus menerpa kini kembali terasa sedikit menyengat. Ini diakibatkan belum pastinya kapan proses seleksi pemain untuk skuad Persis musim ini. Beberapa waktu lalu publik Solo disegarkan dengan telah ditunjuknya Eduard Tjong sebagai pelatih kepala tim berjuluk Laskar Samber Nyawa . Namun, hingga kemarin Persis masih belum bisa memastikan waktu untuk menggelar seleksi pemain. Memang sebelumnya manajemen mengisyaratkan pelatih untuk mulai menggelar seleksi Senin lusa, Namun hingga kemarin pelatih masih belum bisa memberikan kepastian. Sebab, dari manajemen belum ada sinyal terbaru tentang proses seleksi ini. "Kemungkinan proses seleksi ditunda, karena selama ini manajemen belum mengadakan rapat untuk membahas masalah ini," ujar asisten manajer bidang teknik Isnugroho kepada koran ini kemarin sore (6/5).Tetapi mantan asisten manajer yang membawa Persis Solo runner up Liga Indonesia Divisi I ini menyatakan keyakinannya bahwa skuad Laskar Samber Nyawa ini akan segera terbentuk dalam waktu dekat ini. Segala keterlambatan yang mungkin ada akan segera teratasi seiring berjalannya waktu. "Kami menunggu gerak cepat dari manajer tim karena beliaulah yang berwenang penuh dalam tim ," ujarnya.Di tempat terpisah sang pelatih Eduard Tjong mengatakan selama ini dia memang sedang menunggu kepastian kapan proses seleksi itu digelar. Sebenarnya dia siap jika harus menggelar seleksi kapan pun. "Semakin cepat semakin baik. Tapi lebih lanjut tanya manajemen," ujarnya kepada koran ini kemarin (6/5)Sebelumnya Edu menargetkan untuk menggelar latihan sekaligus seleksi pada Senin lusa. Seleksi ini sekaligus masuk dalam tahapan latihan fisik yang diikuti pemain - pemain hasil rekomendasinya. Namun sampai kemarin dia belum bisa menyerahkan pemain rekomendasinya kepada manajer. Lantaran dia belum bertemu langsung dengan manajer.(jrt/nan/jppn)

Saingan ketat PSIS

Ketat, Persaingan Legiun Asing
SEMARANG- Persaingan pemain asing untuk mengisi lini belakang PSIS dipastikan semakin ketat. Selain Edson Leonardo (Cile) yang telah melamar, dalam latihan kemarin dua dari tiga ekspatriat yang datang bergabung merupakan pemain belakang. Mereka adalah Piter Lipede (Kamerun) dan Leonardo Javier Moyano (Argentina). Sedangkan satu pemain lagi, Leo Chitescu (Rumania) berposisi sebagai gelandang. Padahal dari komposisi pemain yang ada serta kemampuan finansial yang dimiliki musim ini, Mahesa Jenar diperkirakan hanya akan merekrut satu pemain belakang. Persaingan untuk mendapatkan satu tiket itu pun bakal berjalan ketat.”Perekrutan pemain asing kali ini memang akan kami prioritaskan untuk lini belakang. Hanya satu yang akan diambil, terserah pelatih,” ungkap manajer tim Setyo Agung Nugroho di sela-sela latihan, kemarin.Musim lalu, Moyano yang berposisi sebagai libero membela Semen Padang. Sedangkan Lipede merupakan mantan pemain Persik Kediri. Chitescu berkostum Persib Bandung.Pelamar LokalKemampuan ketiga ekspatriat tersebut masih dipantau pelatih Edy Paryono. Namun, melihat permainan mereka dalam game kemarin, kemampuan Lipede dan Moyano masih kurang gereget. Bahkan bisa dibilang di bawah Edson Leonardo. Dua pemain itu dinilai kurang fight.”Untuk Chitescu, pemain itu memang bagus. Tapi kami harus melihat kebutuhan tim. Apakah perlu gelandang bertahan, pemain sayap, atau striker,” imbuhnya.Bersamaan dengan bergabungnya tiga pemain asing tersebut, dalam latihan kemarin tim asuhan Edy Paryono juga kedatangan dua pelamar domestik. Keduanya merupakan eks-pemain Persib Yunior. Mereka adalah Zaki Al Hadad (kiper) dan Gugi Andria (wing back).Kehadiran Zaki Al Hadad sedikit mencuri perhatian. Pasalnya, pemain berusia 21 tahun ini memiliki tinggi 192 cm. Praktis, keberadaannya terlihat menonjol dibandingkan para pemain lain. (H13,can-40/sm)

Jumat, 06 Juni 2008

PSS butuh pemain

Sinyal Enam Pemain
SLEMAN - Yudi Suryata langsung merekomendasi enam pemain kepada manajemen PSS Sleman. Para pemain yang diberikan sinyal untuk dikontrak itu adalah pemain peserta seleksi yang diadakan di Stadion Tridadi, kemarin. Keenam pemain itu merupakan pemain yang pernah bermain di Liga Indonesia. Mereka adalah mantan kiper Persikota Rolly Yasin, Nurkholik (Deltras), Agung Yuda (Arema), M Yusuf (Persiraja), Ibrahim (Persijap), dan Jaenal Ichwan (Arema)."Ada lima pemain lagi yang kami panggil tapi belum datang. Mereka adalah Anton Hermawan (Persijap), Ansori (Persiwa), Sahari Gultom (Persijap), Nova Zaenal (Persma), dan Agus Supriyanto (Persijap). Mereka bisa langsung dinego, meski boleh dijajal dalam game seleksi," ucap Yudi usai latihan.Di hari perdana kemarin, seleksi diikuti sekitar 60 pemain. Para pemain berasal dari DIJ dan luar daerah.Beberapa pemain muda PSS ikut ambil bagian dalam seleksi versi dua kemarin. Padahal sebagian besar dari mereka telah terjaring dalam seleksi lokal yang dilakukan Iwan Setiawan bersama pelatih-pelatih lokal.Tampak pula mantan stopper PSS dan PSIM, Urip Estiyaji. Namun, dalam seleksi kemarin, pemain yang akrab disapa Aji itu belum dipantau secara khusus oleh Yudi.Mantan pelatih Persijap Jepara itu menegaskan proses seleksi tak akan dilakukan lebih dari sepekan. Ia menarget Sabtu (7/6) mendatang daftar pemain hasil seleksi sudah diserahkan kepada manajemen."Untuk pemain-pemain yang tidak menghubungi saya, saya minta kesadarannya jangan langsung ke mess pemain. Di sana tempatnya sudah penuh. Saya memang tidak akan memperlama seleksi ini. Paling lambat Sabtu nanti, sudah saya umumkan," lontar Yudi kepada pemain-pemain seleksi.Seleksi masih terbuka untuk pemain luar Sleman. Hanya, tegas Yudi, peserta seleksi setidaknya berpengalaman di level Liga Indonesia. Pelatih asal Sragen ini tak akan segan-segan langsung mencoret pemain yang tidak memiliki pengalaman tampil di Liga Indonesia."Kecuali pemain-pemain muda asal Sleman sendiri. Sekaligus untuk pembentukan pemain muda. Lagi pula pemain muda ini akan kami magangkan di tim senior nanti," terangnya. Suasana seleksi jilid dua kemarin tidak semarak seperti seleksi jilid pertama ketika ditangani Iwan Setiawan. Anggota Slemania yang menyaksikan seleksi kemarin pun hanya sekitar seratus orang. Jumlah ini jauh dibanding penonton saat seleksi era Iwan lalu. (ayu/m1/jppn)

Lenglolo Pergi

Lenglolo Terbang ke Singapura

MALANG - Sudah dua hari ini sejak Rabu (4/6), striker Persema Cristian Lenglolo tidak mengikuti sesi latihan di luar Stadion Gajayana. Ketidakhadiran mantan bomber Sriwijaya FC ini lantaran sedang mengurus perpanjangan kartu izin tinggal sementara (Kitas) di Singapura. Ia pun juga sudah meminta izin ke manajemen klub milik Pemkot Malang ini. "Mungkin siang ini (kemarin, Red) ia sudah berada di Singapura," jelas Subangkit, pelatih Persema. Subangkit berharap, pengurusan Kitas yang dilakukan Lenglolo cepat tuntas. Sebab absennya salah satu pemain, cukup berpengaruh pada persiapan tim menghadapi kompetisi Divisi Utama. Apalagi posisi Lenglolo yang juga pemain pilar di tim ini adalah striker. Tenaga Lenglolo cukup dibutuhkan untuk menjadi tandem bagi Supaham di lini depan. "Semoga pengurusan Kitas Lenglolo tidak masalah sehingga dia cepat ke Malang,"imbuh mantan pelatih Persiku Kudus ini. Saat ini konsentrasi skuad Persema sebelum uji coba dengan tim di Jogja adalah pemantapan taktik dan teknik. Bagi Subangkit sudah tidak ada banyak waktu lagi untuk mempersiapkan tim. Sebab sesuai rencana kompetisi Divisi Utama dibentang satu bulan lagi. "Rencananya Senin (9/6) dia sudah latihan kembali," tandas Subangkit. Meski sudah ada izin dari manajemen, Subangkit yakin Lenglolo tidak akan memanfaatkan kesempatan ini dengan mengulur-ukur waktu pulang ke Malang. Karena ia tahu, Lenglolo adalah pemain profesional yang sudah paham dengan kewajibanya. "Kalau pengurusannya beres, pasti dia akan langsung balik ke Malang," tegas pelatih asal Pandaan ini (yon/abm/rama)

Lapis dua Persema

Lapis Kedua Banyak Kemajuan

MALANG - Tim lapis kedua Persema (tim B) sudah banyak mengalami peningkatan, baik teknik maupun skill individu. Ini terbukti dalam laga uji coba lawan Persiwa Wamena di Lapangan Linud, Jabung sore kemarin, anak asuh Subangkit unggul 3-1. Dalam laga kemarin, Subangkit sengaja menurunkan tim lapis keduanya. Karena ia ingin melihat sejauh mana kemampaun tim lapis dua sebelum kompetisi Divisi Utama diputar. "Tim B sudah banyak mengalami perkembangan," puji Subangkit usai laga kemarin.Kemenangan Persema diawali gol Ranu Tri Sasongko (5'), dan Roni Wahyudi (56' dan 85'). Sedangkan gol penghibur Persiwa Wamena diciptakan Cristhoper Ei Cicui menit 40. "Kami tidak melihat hasil kemenangan. Tapi bagaimana organisasi permainan anak-anak yang banyak mengalami kemajuan yang pesat," terang dia.Perkembangan yang menonjol adalah ketenangan para pemain menghadapi lawan. Meskipun sebenarnya Persema kerap diserang, tapi konsentrasi barisan pertahanan yang dimotori Iwan Fadholi terus terjaga. "Saya kira anak-anak memang harus banyak diberi kesempatan untuk bermain. Sehingga skill dan feeling ball-nya tidak hilang," tandas Subangkit.Sementara itu, pelatih Persiwa Wamena Suharno mengakui tidak kecewa dengan kekalahan ini. "Permainan tim kami tidak berpola sama sekali karena program kami masih tahap fisik," kata Suharno. (yon/abm/rama)

PSIS dilamar citescu

Chitescu dan Moyano Melamar
SEMARANG- Hasil verifikasi yang tidak kunjung diumumkan oleh BLI, mengakibatkan manajemen PSIS memutuskan kembali membuka kesempatan bagi pemain asing pelamar mengikuti seleksi.Sedianya, seleksi bagi ekspatriat baru akan dilakukan setelah pasukan Mahesa Jenar mendapat kepastian apakah bisa mengikuti Superliga atau tidak. Manajemen akan merekrut pemain sesuai level kompetisi yang akan diikuti.Namun, hingga kemarin BLI belum juga mengumumkan dua tim yang berhak mengikuti Superliga mengganti dua klub yang tak lolos verifikasi. Hal itu memaksa manajemen mengambil sikap tegas, mempersilakan agen untuk mengirimkan pemainnya.”Jika menunggu, kami akan kehabisan waktu. Apalagi waktu kompetisi semakin dekat,” kata Manajer Tim Senior Agung Setyo Nugroho, kemarin.PSIS kembali kedatangan pemain asing pelamar. Kali ini Leonardo Javier Moyano (Argentina) dan Leo Chitescu (Rumania). Musim lalu, mereka tampil di pentas Divisi Utama. Moyano yang berposisi sebagai libero, dalam dua musim terakhir membela Semen Padang.Sedangkan Chitescu yang biasa tampil sebagai gelandang, pada putaran kedua kompetisi 2007-2008 membela Persib Bandung dengan status sebagai pemain pinjaman dari PSM Makasar. Dua orang tersebut berasal dari Ligina Sportindo pimpinan Eddy Syahputra.AdministrasiSatu ekspatriat lagi, yaitu Leonardo Felicia (Argentina), dikatakan Agung akan menyusul dalam satu-dua hari ini. Namun, khusus pemain itu, Agung akan terlebih dahulu meminta kejelasan mengenai aspek administrasinya.Felicia, yang baru musim ini mencoba bermain di Indonesia, musim lalu berlaga di klub Argentina Tallares de Cordoba. Manajemen minta kepastian strata dari tim tersebut.Berdasarkan manual liga yang dikeluarkan BLI, pemain asing yang bermain di Indonesia harus memenuhi syarat minimal bermain di kompetisi Strata II (Divisi Satu) negara lain di luar Asia Tenggara. Sedangkan jika sebelumnya bermain untuk klub di Asia Tenggara, harus datang dari tim Divisi Utama. ”Kami akan meminta kejelasan dari agen yang bersangkutan,” tegas Agung. (can, H13-22/sm)

Persis latih kiper

Edu Ingin Edi Harto Jadi Pelatih Kiper
SOLO -Edward ”Edu” Tjong ”diserbu” permintaan mengikuti seleksi dari para pemain, setelah pengurus Persis menyampaikan rencana seleksi terbuka pada pekan depan. Permintaan tak hanya melalui layanan pesan pendek atau SMS, tapi juga pembicaraan langsung lewat telepon.”Tapi saya belum berani menjawab, karena manajemen belum menghubungi,” ungkap Edu, petang kemarin.Rapat pleno pengurus dan manajemen Persis, Rabu (4/6) malam, memang telah menyepakati menunjuk putra mantan pelatih tim nasional Harry Tjong itu sebagai arsitek ”Laskar Sambernyawa” musim ini. Mantan pemain Arseto Solo tersebut pun menyatakan siap memoles skuad Kota Bengawan. Namun negosiasi tentang nilai kontrak belum dilakukan.”Ya, mudah-mudahan dalam pekan ini ada pembicaraan serius dengan Edu. Soal asisten, kami tentu akan koordinasi dengan pelatihnya. Tunggu saja nanti,” kata Manajer Waseso.Edu telah punya rancangan personel yang bakal membantunya. Dia memilih rekan sesama asisten pelatih di Persis selama dua musim terakhir, Anshar Ahmad, sebagai asisten bidang teknik. Sedangkan Fadillah Umar (UNS) diusulkan mengurusi bidang fisik, sementara Edi Harto (eks Persmin Minahasa) menjadi pelatih kiper. Kendati demikian, sebagian kalangan pengurus menyebut-sebut nama lain untuk memoles kiper, yakni eks penjaga gawang nasional Haryanto.”Ya, sifatnya kan baru usulan. Kalau Edi Harto saya sudah kenal betul, tapi Haryanto belum tahu karakternya. Semuanya kan ada pembicaraan nanti,” ujar Edu.Bagaimana dengan pendanaan? Waseso mengungkapkan, Persis membentuk tim kecil yang diketuai Asisten Manajer Bidang Keuangan Bakuh Prakoso untuk menggalang dana. Menurutnya, sudah ada tiga perusahaan yang bersedia bekerja sama menyokong Laskar Sambernyawa, yakni Coca Cola, Telkom dan Sido Muncul. Bentuk konkret dukungannya bakal dirumuskan kemudian.”Kami juga akan mengundang para pengusaha lain yang peduli untuk membantu pendanaan Persis,” tutur Waseso.(D11-22)

Persiku butuh striker

Persiku Masih Butuh Penyerang
KUDUS -Persiku masih membutuhkan tambahan pemain sayap dan penyerang untuk persiapan mengikuti kompetisi Divisi Utama tahun ini. Pasalnya, kualitas pelamar di kedua sektor tersebut dianggap belum memuaskan.”Kami butuh pemain depan dengan daya dobrak tinggi,” kata Pelatih Kepala Lukas Tumbuan saat ditemui usai latihan sekaligus seleksi di Stadion Wergu Wetan, Kudus, sore kemarin.Pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan pemain yang ada saat ini, dengan tidak menutup kemungkinan mendatangkan pelamar baru. Pelatih kelahiran Baturaja 7 Maret 1960 itu berharap dapat segera memperoleh personel dengan kualitas seperti yang dibutuhkan.Kemarin, 30 pemain berlatih di stadion Wergu Wetan. Mantan personel Persiku 2007, Agus Santiko, Murwanto, Aris Fandi, Cucun, Suprapto dan Adrian Wijaya harus bersaing dengan pelamar dari luar Kudus seperti Rebby Cahyadi, Tommy Haryanto, Nurcahyono, Bambang Sumantri dan Sammy Pieters. Soal beberapa pemain asing yang juga ikut berlatih sore kemarin, Lukas keberatan untuk mengomentarinya saat ini.”Kita konsentrasi yang lokal terlebih dahulu,” jelasnya.Disinggung rencana manajemen yang akan melakukan negosiasi pemain mulai awal pekan depan, Lukas menyatakan hal itu dapat saja dilaksanakan. Namun, bila memang kualitasnya dianggap masih meragukan, dia mungkin belum memberi rekomendasi.”Yang penting tidak perlu dipaksakan,” ujarnya.KesepakatanManajer Sam’ani Intakoris menambahkan, pihaknya tidak akan tegesa-gesa dalam meneken kesepakatan dengan pemain. Apabila pelatih sudah memberi lampu hijau, baru dapat dilaksanakan. ”Kalau memang perlu dilihat kemampuannya lagi, ya ditangguhkan dahulu,” ungkapnya.Soal pemain asing, manajemen akan mendasarkan pada kondisi keuangan yang ada. Bila memang alokasinya terbatas, ada kemungkinan Persiku tidak akan menggunakan legiun asing. Jatah untuk kontrak pemain dan pelatih musim kompetisi 2008 mencapai Rp 2 miliar.Seiring upaya untuk mengisi kebutuhan tim pada setiap lini, stamina pemain pun segera dibenahi. Menurut rencana, pagi ini calon anggota Tim Macan Muria akan dibawa ke Kajar - Colo, Kecamatan Dawe yang terletak di lereng Gunung Muria. Di tempat itu, mereka akan melakukan cross country. (H8, J18-22/sm)

GU depak reyes

GU Depak Reyes

GRESIK - Gagal di Persebaya Surabaya, gagal juga di Gresik United (GU). Itulah yang dirasakan oleh Alfredo Raul Reyes. Mantan pemain Persema Malang tersebut harus angkat koper dari GU setelah tak lolos seleksi.Kenyataan pahit itu harus diterima Reyes karena karakternya tidak sesuai dengan kebutuhan tim GU. Selama diuji dalam Liga Jatim Piala Gubernur 2008, permainan yang ditunjukkan oleh Reyes dinilai tak terlalu membantu tim untuk lebih baik."Bukan karena dia tidak bagus. Soal kualitas, dia termasuk pemain yang punya kemampuan. Tapi, memang karakternya kurang cocok dengan yang saya inginkan," kata pelatih GU Joko Malis Mustafa kemarin (5/6).Jika ditarik ke belakang, Joko memang menerapkan seleksi ketat terhadap pemain berusia 28 tahun tersebut. Sebab, pemain yang berposisi bek itu pernah gagal dalam seleksi di Persebaya. Karena itu, ketika manajemen mengundang Reyes mengikuti seleksi di GU, Joko sudah melontarkan pernyataan akan lebih berhati-hati dengan kapabilitas Reyes.Jika melihat permainan Reyes selama Liga Jatim 2008, vonis pemecatan terhadap dirinya tinggal menunggu waktu. Saat itu, kontribusinya untuk GU terbilang minim. Bahkan, tak jarang dia hanya berperan sebagai pelapis pemain lokal. Padahal, pemain asal Cile itu merupakan rekomendasi dari manajemen tim berjuluk Laskar Joko Samudro. Pengurus sudah kepincut terhadap Reyes saat pemain tersebut mengikuti seleksi di Persebaya. "Walaupun sudah direkomendasikan oleh manajemen, kalau memang tidak cocok, terpaksa tidak saya pakai," ujar pelatih yang musim lalu membesut Persmin Minahasa tersebut.Sementara itu, manajemen memilih bungkam soal pendepakan Reyes. Manajemen menyerahkan keputusan akhir kepada pelatih."Tanya Pak Joko saja. Yang jelas, dia memang tidak lolos seleksi yang kami terapkan," jelas Ali Mukhid, manajer GU.Setelah Reyes dicoret, praktis persaingan antarpemain asing untuk merebut tempat di lini belakang GU semakin ringan. Saat ini masih tersisa tiga legiun impor yang berposisi sebagai defender. Mereka adalah Claudio Jesus, Mendoza Jara, dan Da Costa. (ru/ko/jppn)

Persebaya ingin Elie

Freddy Kepincut Elie Aiboy

SURABAYA - Semangat pelatih Persebaya Surabaya Freddy Muli untuk menambah daya dobrak timnya ternyata belum pudar. Mantan arsitek PSMS Medan itu kepincut dengan skill salah seorang punggawa Timnas Indonesia, yakni Elie Aiboy.Mantan gelandang serang Arema Malang yang kini memperkuat Selangor FC Malaysia tersebut, dinilai Freddy, punya skill yang mumpuni. ''Untuk kelas pemain lokal, dia memang cukup bagus," pujinya kemarin (5/6).Masalahnya, maukah Elie bergabung dengan Persebaya? Pemain asal Papua itu belum bisa memastikan. Sebab, gelandang yang memiliki kelebihan pada dribling tersebut masih terikat kontrak dengan Selangor. "Saya masih terikat kontrak hingga Agustus," terang Elie. Meski begitu, Elie mengatakan bahwa kans Persebaya untuk meminangnya bukan berarti tertutup. Sebab, menurut dia, kalau benar-benar meminatinya, Green Force (julukan Persebaya) bisa menunggu hingga Agustus nanti. "Tentu saja jika nilai kontrak saya anggap bagus," ujarnya. Ungkapan Elie tersebut tak lepas dari belum adanya klub yang mendekatinya. Tapi, Elie juga mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya masih ingin menghormati klubnya, Selangor. "Jika Selangor memperpanjang kontrak saya, berarti saya bertahan di sana." Sebagaimana diketahui, Elie selama ini adalah salah seorang pilar utama timnas yang merumput di Malaysia selain Budi Sudarsono (kini memperkuat Persik Kediri). Elie bergabung dengan Selangor sejak Januari lalu. Saat itu kompetisi di Indonesia sedang libur. Sedangkan liga di Malaysia memasuki putaran kedua. "Jadi, saya bermain di Selangor sejak putaran kedua," jelas mantan bintang Persija Jakarta tersebut.Asing Seleksi Bertambah Setelah resmi mengikat Jairon Feliciano Damasio pada Rabu (4/6) lalu, pemain asing lain mengikuti seleksi di Persebaya. Dia adalah Marcelin Gaha dan Udim David Etokebe yang tiba pada Rabu dan Kamis kemarin. Saat dikonfirmasi, Udim mengaku baru saja memperkuat Ho Chi Minh City FC, salah satu klub asal Vietnam. Selain itu, dia menyatakan belum pernah merumput di Indonesia. Namun, saat ini namanya tercatat sebagai salah seorang pemain asing yang melamar di Arema. Sekitar awal April lalu, Udim menjalani seleksi di Arema, tapi gagal terpilih. (uan/ko/jppn)

Persebaya gagal ujicoba

Madiun Gagal, Jajaki Blitar

SURABAYA - Gagal beruji coba dengan PSM Madiun yang dicanangkan berlangsung hari ini membuat pelatih Freddy Muli harus memutar otak. Sebab, kebutuhan menguji coba tim tak bisa lagi ditawar. Sejauh ini, Persebaya hanya beruji coba dengan tim-tim anggota Kompetisi Internal Persebaya. Freddy berharap agar timnya bisa beruji coba dengan salah satu tim sebelum dihelatnya uji coba menyambut HUT Persebaya, mulai 18 Juni nanti. "Blitar (PSBK Kota Blitar) katanya siap 13 Juni nanti," kata Freddy. Untuk itu, Freddy berharap agar uji coba melawan tim asal Blitar tersebut dapat terlaksana. Manajer Persebaya Indah Kurnia membenarkan hal itu. "Dulu, mereka memang berhalangan karena mengikuti kompetisi resmi. Sekarang, mereka menawarkan tanggal 13 itu," jelasnya.Persebaya pun melakukan persiapan. Di antaranya, akomodasi pemain. Indah mengatakan tak ingin kegagalan uji coba dengan PSM Madiun beberapa waktu lalu terulang. Saat itu, Persebaya gagal beruji coba karena pihak PSM Madiun memberikan akomodasi yang dianggap kurang layak. Di antaranya, memberikan penginapan di pusdiklat. Hal itu langsung membuat Freddy enggan timnya melakoni uji coba di Madiun. "Kita bawa nama Persebaya. Jadi, bukan main-main," ujarnya. (uan/ko/jppn)

Kamis, 05 Juni 2008

Edu latih Persis

Eduard Tjong Arsiteki Persis

SOLO - Teka-teki pelatih Persis terjawab sudah. setelah sempat terkatung-katung beberapa lama akhirnya pengurus dan manajemen Persis memilih Eduard Tjong untuk menduduki kursi panas semusim ke depan. Penetapan Edu--demikian panggilan akrabnya--ditentukan dalam rapat pleno manajemen dan pengurus yang digelar di Balai Persis tadi malam (4/6). Naiknya Edu ke permukaan memang sudah diprediksi koran ini sebelumnya. Edu menjadi kandidat kuat setelah Yudhi Suryata yang digadang-gadang manajemen sebelumnya akhirnya malah berlabuh ke PSS Sleman. ''Kami akhirnya memutuskan Eduard Tjong untuk menjadi pelatih musim ini. Pertimbanganngya karena mepetnya waktu dan dana yang kami miliki. Apalagi Edu bukan orang yang asing lagi bagi kami. Dia adalah asisten pelatih musim lalu,'' ujar manajer Persis Waseso ST kepada koran ini kemarin. Setelah rapat penentuan tersebut manajemen segera menyampaikan hasilnya kepada Edu. Manajemen akan menanyakan kesiapannya untuk membesut tim. Tentu dengan segala konsekuensinya. Beberapa konsekuensinya adalah model perekrutan pemain yang menggunakan sistem terbuka. Dalam artian jika pemain tersebut tak terpilih dalam seleksi maka manajemen tak dibebani untuk memberikan uang saku kepadanya. ''Untuk pemain kami sudah punya gambaran. Karena mepetnya dana manajemen meminta pelatih untuk memaksimalkan pemain yang ada sekarang. Yakni dari tim U-23 atau di bawahnya. Pemain - pemain ini untuk menggenapi beberapa pemain lama yang kemungkinan akan ditarik kembali,'' kata Waseso.Khusus untuk dana Waseso menyatakan manajemen sudah menentukan seorang asisten manajer khusus bidang dana yang didapuk oleh Bakuh Prakoso. Tugasnya adalah untuk menggalang dana bagi Persis. Salah satu penggalangan dana yang akan dilakukan adalah dengan mengadakan malam dana peduli Persis. Selain itu manajemen juga mengaku telah memiliki agreement awal dengan sejumlah perusahaan besar seperti PT Telkom, Coca Cola dan sebuah pabrikan jamu nasional. Sementara Edu yang ditemui koran ini sebelumnya mengaku siap jika Persis benar-benar menunjuknya sebagai pelatih. Edu mengaku sudah memiliki gambaran 15 pemain yang akan direkrut musim depan. Dari sejumlah nama tersebut terdapat beberapa pemain mantan Divisi Utama seperti Dwi Joko, Ispriyanto, Mulki Hakim, Tommy Haryanto, Akhyar Ilyas dan beberapa nama pemain lainnya. (jrt/nan/jpnn/ko)

Persebaya

Jairon Resmi Milik Persebaya

SURABAYA - Keinginan pelatih Freddy Muli untuk segera mendapatkan tukang gedor asing akhirnya terwujud. Itu terjadi setelah manajemen Persebaya resmi mengikat Jairon Feliciano Damasio di Wisma Persebaya kemarin (4/6). Pemain kelahiran 1982 itu resmi meneken kontrak untuk bermain selama semusim di klub kebanggaan arek-arek Suroboyo itu pada pukul 19.30. Manajer Persebaya Indah Kurnia mengatakan, sebenarnya tak ada hal yang sangat krusial saat pertemuan manajemen dengan agen yang menaungi Jairon kemarin. "Sebab, kami memang telah mengetahui nilai kontrak Jairon," terang Indah. Karena itu, lanjut dia, proses negosiasi kontrak Jairon berlangsung lancar. Dengan demikian, Persebaya telah resmi memiliki dua pemain asing untuk berlaga di musim depan. Sebelumnya, tim berjuluk Green Force itu telah menikat playmaker asal Chile Javier Roca. Jika memang dipastikan berlaga di Divisi Utama, Persebaya masih kurang seorang legiun asing lagi. Namun, untuk mengetahui posisi mana yang bakal ditambah, Freddy akan melihat kekuatan timnya dalam uji coba ke depan. "Dalam uji coba nanti, jika memang ada kekurangan, itu akan tampak," paparnya.Lebih lanjut, dia menjelaskan, lini yang mengalami kekurangan akan dijadikan pertimbangan untuk diisi legiun asing lagi. Meski belum menentukan posisi mana yang akan ditambah pemain asing, kemarin seorang pemain asing dari Afrika menghiasi latihan Bejo Sugiantoro dkk. Dia adalah Marcelin Gaha, bek tengah berkebangsaan Kamerun, yang dibawa oleh agen Francis Yonga. Perlu diketahui, pemain bernama lengkap Marcelin Ajadeli Gaha itu pernah menjalani seleksi di Arema Malang beberapa waktu lalu. Bahkan, dia beberapa kali dicoba oleh pelatih Bambang Nurdiansyah dalam pertandingan Arema di Liga Jatim. Salah satunya, saat Gaha turun di Final Liga Jatim pada 1 Juni lalu. Soal kedatangan pemain kelahiran 12 Maret 1982 tersebut, Freddy menyatakan masih ingin mengetahui detail kualitasnya. "Saya akan berikan waktu sampai seminggu," tutur Freddy. Di sisi lain, Indah Kurnia mengatakan bahwa uji coba melawan PSM Madiun akhirnya gagal dilaksanakan. Hal itu, menurut dia, disebabkan panitia pelaksana pertandingan di Kota Brem tersebut tak bisa memberikan penginapan yang layak bagi Bejo Sugiantoro dkk. Dengan demikian, kesempatan Persebaya melakoni laga uji coba diharapkan akan datang dari Persija, PSM Makassar, dan Persib Bandung. Sebagaimana diberitakan, Persebaya berencana melakukan uji coba bersama tiga tim tersebut sekaligus dalam rangka merayakan HUT ke-81 Green Force. (uan/ko)

Rabu, 04 Juni 2008

PSIS Semarang

Nurcahyo Gagal Direkrut
SEMARANG- PSIS gagal merekrut Slamet Nurcahyo. Negosiasi manajemen dengan mantan pemain PSS Sleman itu tidak menemui titik temu. Nurcahyo pun akhirnya dilepas. Sebagai ganti, PSIS membuka pintu bagi pemain pelamar untuk posisi sayap.Manajer tim Setyo Agung Nugroho mengakui, Nurcahyo memiliki skill dan kemampuan yang memadai untuk menutup sektor kanan yang belum optimal selama ini. Sayang, nilai kontrak yang dimintanya terlalu tinggi, di luar kemampuan yang dimiliki manajemen. Karenanya, manajemen tidak akan memaksakan diri untuk mendapatkan pemain tersebut.’’Nurcahyo gagal direkrut. Antara kami tidak ada kecocokan harga,’’ kata Agung.’’Jika ada pemain yang meminta nilai kontrak di atas kemampuan, kami akan cari pemain lain. Dengan perlakuan demikian, diharapkan dalam tim tidak ada kecemburuan antarpemain,’’ imbuhnya.Slamet Nurcahyo, menurut mantan manajer PSIS Yunior ini, juga tidak menunjukkan keseriusannya untuk bergabung dengan Laskar Mahesa Jenar. Setelah sempat mengikuti latihan Selasa (27/5) lalu, keesokan harinya dia meminta izin dengan alasan keluarga. Namun hingga kemarin dia tidak menampakkan diri lagi.Hanya, karena dinilai memenuhi syarat untuk direkrut, meski absen latihan manajemen tetap mengajaknya negoisasi. Hal itu tidak lepas dari rekomendasi yang diberikan oleh pelatih Edy Paryono. Namun negoisasi yang dilakukan tidak membuahkan kesepakatan setelah sempat dilakukan tawar-menawar sebanyak dua kali.’’Manajemen lebih mengutamakan keutuhan tim yang sudah terbentuk saat ini. Kami tak mau memaksakan diri mendatangkan pemain dengan kontrak melebihi kemampuan dan ujungnya mengganggu keharmonisan tim,’’ jelas Agung.Mengenai sektor kanan PSIS yang saat ini belum optimal, dia tak terlalu risau. Dikatakannya, masih banyak pemain yang akan datang melamar, baik lokal maupun asing. Dengan kondisi PSIS saat ini, dia ingin pemain yang ada benar-benar menunjukkan semangat dan niat yang tulus untuk mengembalikan kejayaan tim. Musim ini diharapkannya menjadi momentum kebangkitan PSIS di kancah persepakbolaan nasional.Bersamaan dengan lepasnya Slamet Nurcahyo, dalam latihan kemarin skuad asuhan Edy Paryono kedatangan satu pemain pelamar. Dia adalah Jimmy Max yang musim lalu membela Persiku Kudus. Kemampuan dan skill individunya akan dilihat selama beberapa waktu ke depan. (H13,can-40)

Persib

Hariono Idola Baru Persib
BANDUNG- Gelandang bertahan, Hariono, membuktikan bahwa pembelian Persib Bandung atas dirinya tidak sia-sia. Penampilan gelandang asal Deltras Sidoarjo itu di tengah lapangan mampu mengamankan kemenangan 1-0 Persib atas Sriwijaya FC dalam laga uji coba dalam rangka HUT Ke-62 Kodam III/Siliwangi di Stadion Siliwangi Bandung, kemarin. Gol kemenangan tuan rumah dilesakkan penyerang asal Brasil, Hilton Moriera, menit 42. Tandukannya memanfaatkan umpan sepak pojok Eka Ramdani tak mampu digagalkan kiper Ferry Rotinsulu. Satu-satunya gol dalam pertandingan dua tim berkekuatan sepadan itu tak pelak disambut gemuruh sekitar 25 ribu penonton yang memadati tribune stadion. Meski demikian, apresiasi penonton belum berhenti sampai di situ. Pasalnya, gemuruh kekaguman terdengar selalu dialamatkan penonton saat menyaksikan Hariono menjalankan tugasnya berjibaku merebut bola dari pemain lawan. Dia pun seolah berada di semua lini saat timnya digempur Laskar Wong Kito. Pujian mengalir dari pelatih Sriwijaya, Rahmad Darmawan. “Kehadirannya menghidupkan permainan Persib,” katanya.Persib menurunkan skuad terbaiknya, bahkan tiga bek sentral Nyeck Nyobe, Nova Aryanto, dan Maman Abdurahman langsung dimainkan sekaligus. Namun permainan mereka baru gereget pada babak kedua, terutama saat menurunkan darah muda seperti Atep dan Airlangga Sucipto. Serangan langsung memberikan tekanan kepada pertahanan Sriwijaya yang digalang Charis Yulianto. “Sayang kami belum punya striker pembunuh yang diharapkan. Optimalisasi peluang belum tampak,” kata pelatih Jaya Hartono. Poin penting yang disyukuri pihaknya adalah kemenangan itu dianggap indikator positif atas kesiapan Persib jelang turun di kompetisi resmi. (dwi-40)

Selasa, 03 Juni 2008

Persis solo

Edu Kembali Poles Tim

SOLO-Pekan Depan Rekrut PemainSOLO -Edward ’’Edu’’ Tjong bakal kembali memoles ’’Laskar Sambernyawa’’ pada kompetisi 2008-2009. Isyarat tersebut diungkapkan Ketua Umum Persis Solo FX Hadi Rudyatmo, kemarin. Pria yang akrab disapa Rudy itu menyatakan, akan mengoptimalkan potensi yang sudah ada. Dia juga tidak menampik saat wartawan menyebut nama Edu.’’Saya beri masukan, kandidat kuatnya dia, mengingat masalah pendanaan. Tetapi keputusannya akan dibuat dalam rapat pleno pengurus dan manajemen pada Rabu (4/6) malam,’’ ungkapnya.Pada forum nanti, rencananya Persis sekaligus memastikan siapa asisten pelatihnya. Bisa jadi asisten bidang fisik tetap dipercayakan kepada Anshar Ahmad. Namun untuk posisi asisten bidang teknik dan kiper masih jadi teka-teki. ’’Malam itu akan kami bicarakan honor pelatih dan kesepakatannya,’’ lanjutnya.Keputusan segera menunjuk pelatih tersebut diambil setelah Komisi Eksekutif PSSI menunda-nunda pengumuman hasil verifikasi bagi tujuh tim (termasuk Persis) yang mengajukan menjadi anggota Superliga. Alternatif terburuk diambil, yakni membentuk skuad yang diproyeksikan berlaga di Divisi Utama tanpa menunggu lagi keputusan tersebut.
LiarSebagai tindak lanjut, pekan depan Tim Kota Bengawan bakal menggelar seleksi secara tertutup. ’’Fokus perekrutan pada pemain domestik, syukur-syukur kalau pemain asal Solo sudah bisa menutupnya. Tentang pemain asing, nanti kan bisa sambil jalan,’’ ujar Rudy.Edu sendiri menyatakan siap jika dipercaya meracik Laskar Sambernyawa. Mantan pemain Arseto itu mengaku sudah punya daftar pemain yang bersedia membela Persis. ’’Program latihan saya juga sudah punya. Tapi saya tak mau banyak komentar dulu, tunggu kalau memang sudah pasti,’’ ujar caretaker pelatih Persis di penghujung kompetisi musim lalu itu.Disinggung mengenai pendanaan, Rudy menyatakan akan tetap mengajukan permohonan bantuan kepada Wali Kota Joko Widodo, seberapa pun nilainya. ’’Saya tegaskan juga, sampai kini Persis belum pernah menggalang dana. Sebab saya dapat info, ada penjualan logo dan suvenir yang mengatasnamakan Persis. Itu kegiatan liar,’’ tandasnya. (D11-22/SM)

Seleksi Persiku

Lukas Incar Tiga Pemain Asing

PATI-Mengaku telah memiliki gambaran kerangka tim, Pelatih Kepala Persiku Kudus Lukas Tumbuan mengincar tiga pemain asing. Dua di antaranya asal Liberia dan seorang lagi dari Brasil.Seusai melakukan tes fisik bagi 25 pelamar di Stadion Joyokusumo Pati, kemarin, dia mengatakan dua pemain Liberia yang diminatinya adalah Moris Power (eks Persibat Batang) dan top scorer Divisi I 2007 Perry Sah Kollie (bekas Perserang). Morris yang kini tengah mengikuti seleksi di Persibo Bojonegoro diincar untuk memperkuat barisan belakang ’’Macan Muria’’. Sementara Perry yang memiliki naluri mencetak gol bagus, diharapkan menjadi andalan di lini depan.Sedangkan untuk barisan tengah, Lukas mengincar seorang pemain asal Brasil. Namun, dia mengaku lupa identitas pemain tersebut. “Mereka memang akan didatangkan, tapi tetap harus melalui seleksi seperti yang lain. Jadi tidak langsung diterima begitu saja,” jelasnya.Pada kesempatan tes fisik kemarin, Lukas menguji kemampuan 25 pemain yang tersisa dalam rangkaian seleksi selama sepekan. Mereka dipantau daya tahan tubuh, kekuatan, serta kecepatannya.
Keliling LapanganTes yang dimulai pukul 07.00 itu diawali lari keliling lapangan dengan waktu 15 menit, dilanjutkan lompat tanpa awalan, serta lari cepat 30 m dan 60 m. Berdasar evaluasinya, kebanyakan pelamar belum memiliki daya tahan tubuh yang memadai. Begitu pula dengan kecepatan berlarinya. Bahkan, pada kemampuan melompat masih di bawah rata-rata yang diharapkan.“Mereka perlu latihan lebih keras. Untuk jumping-nya kurang jauh karena tidak terbiasa,” katanya.Dari 25 pemain yang mengikuti tes, belum dipastikan siapa-siapa yang bisa memperkuat Persiku untuk kompetisi Divisi Utama musim ini. Dia masih akan memantau perkembangan mereka. “Semua yang datang kami beri kesempatan. Baik pemain lokal maupun asing belum aman, nanti yang terbaik yang diambil,” tandasnya.Dalam kesempatan itu, sejumlah pemain Persiku 2007 seperti Cucun Sulistiyo, Adrian Wijaya, Murwanto, Agus Santiko, dan Suprapto masih dipertahankan. Didik Darmadi, pemain Persipa Pati 2006 juga masih diberi kesempatan mengikuti rangkaian seleksi. Sedangkan Joko K yang juga eks Persipa dicoret pada seleksi sehari sebelumnya.Setelah uji fisik untuk mengukur stamina pelamar, pihaknya akan melakukan tes kesehatan. Sedianya tes itu dilakukan hari ini, namun karena tim medisnya belum siap terpaksa ditunda.(H49-22)
Boromania ancam Demo
BOJONEGORO-Boromania suporter pendukung Persibo Bojonegoro mengaku kecewa karena sampai kemarin belum ada niat serius guna memperbaiki Stadion letjend H Soedirman.''Padahal waktu tersu berjalan dan pelaksanaan kompetisi Divisi Utama sebulan lagi,'' kata Presioden Boromania Abdul Karim kepada Radar Bojonegoro kemarin siang. Menurut informasi yang dihimpunnya anggaran perbaikan Stadion sudah disetujui DPRD sejak akhir tahun lalu dengan anggaran jamak.Mestinya lanjut dia setelah disetujui segera dilaksanakan perbaikan agar lebih stnadr seperti yang disyaratkan PSSI. Namun tambah dia hingga berganti tahun dan Bupati meski dana sudah pembangunan tak kunjung terlaksana. ''Kami minta jangan dipolitisasi karena ini adalah sepak bola yang merupakan hiburan masyarakat,'' tegasnya tanpa menyebut politisasi yang dimaksudBahkan pria itu menuturkan dari duia bulan lalu dia hanya mendegar masih dilangusngkan tender. Hanya saja sampai dengan kemarin perbaikan Stadion belum juga dilakukan. ''kalau begini bisa-bisa satu musim melihat persibo di Madiun dan ini merugikan seluruh masyarakat Bojonegoro,'' katanyaSementara itu Basar Korwil Banjarsari menambahkan bahaw semual diperkirakan sampai dnegan bulan Nopember karena perbaikan Stadioan tiodak bisa menyaksikan laga Persibo. Namun karena pembangunan mundur maka waktu tersebut akan mundur. ''masak setiap mau lihat tim sendiri harus ke kota lain dan mengabiskan biaya banyak,'' tuturnyaBasar juga menambahkan Boromania sendiri sebenarnya sudah cukup bersabar dengan janji perbaikan Stadion. Namun menurutnya kesabaran ada batasnya. ''kalau terus seperti ini kami akan demo dengan melibatkan Boromania diseluruh Bojonegoro,'' katanyaBahkan dia menyatakan persibo merupakan satu-satunya olahraga kebanggan yang menghibur seluruh masyarakat Bojonegoro. Apalagi disaat harga BBM dan semua barang-barang naik harganya.' ''Dan hiburan kami hanya Persibo untuk mengilangkan kejenuhan sekaligus sebagai kebangaan,'' tuturnya (ade/jppn)

Senin, 02 Juni 2008

Wellcome

Selamat Datang di Divisi Utama Liga Indonesia