Rabu, 11 Juni 2008

PSIM Tak Jelas

Nasib Pemain Belum Jelas

JOGJA - Manajer Tim PSIM Imam Priyono Dwi Putranto menyatakan timnya tetap akan dipertahankan untuk kompetisi mendatang. Imam pun menyatakan skuad berjuluk Laskar Mataram itu tetap akan eksis di persepakbolaan nasional."Apapun yang terjadi, pelan-pelan kami cari dana, PSIM tetap ikut kompetisi. Sambil menunggu keputusan-keputusan baru dari Mendagri dan PSSI," tandasnya.Tegas disebutkan Imam, skuadnya tidak akan pertimbangkan nasibnya. Sehingga batas 12 Juni besok tak berlaku bagi tim Parang Biru ini. Manajer Keuangan PDAM Tirtamarta ini menyatakan persoalan pengadaan anggaran bukan urusannya. "Siapa bilang ada target-targetan. Soal dana itu urusan manajemen. Kalau saya tetap siapkan tim," tegas Imam.Kalau pun terhenti, katanya, PSIM tak akan sendirian. Secara pribadi Imam memprediksi sebanyak 80 persen klub di Indonesia, akan menghentikan eksistensinya jika tak boleh menggunakan APBD."Itu prediksi saya, ya. Semua akan sakit sama-sama. Semua tim di luar juga sama masalahnya," ujarnya.Disinggung soal nasib pemain yang kini masih bertahan di PSIM, Imam tak banyak berkomentar. "Semuanya baik-baik saja. Latihan masih berjalan lancar. Nggak ada masalah kok," tukasnya singkat tanpa menjelaskan. (ayu/jppn)

Persekabpas Tak Jelas

Pemain dan Tim 11 Mulai Gusar
PASURUAN - Setelah jajaran Sakeramania dan pengurus klub bersuara lantang, kini kegusaran soal ketidakpastian Persekabpas ikut Divisi Utama mulai menghinggapi pemain. Mulai Senin lalu, sudah tidak ada latihan resmi. Para pemain pulang ke rumahnya masing-masing untuk menunggu perkembangan lebih lanjut.Beberapa pemain yang sempat dihubungi Radar Bromo Sport mempunyai pandangan yang sama. Mereka adalah Abdurrahman Efendi, Fery Liga Saputra, maupun A Rosyid. Fendi -panggilan Abdurrahman Efendi dan Fery adalah kakak beradik yang sudah lama membela panji Persekabpas. "Kami sebenarnya hanya ingin ada kepastian. Persekabpas ini ikut Divisi Utama atau tidak. Jangan digantung seperti ini nasib kami," ujar Fery yang diiyakan sang kakak saat ditemui di rumahnya daerah Kersikan, Bangil."Tidak usah dana miliaran. Asalkan di putaran pertama ini menyatakan ikut saja, kami sudah senang. Yang penting ikut dulu. Baru kita tata pada putaran kedua," sahut Fendi.Fery sendiri juga mendapat banyak SMS dari beberapa temannya yang juga menanyakan hal yang sama. Salah satunya datang dari A. Rosyid. Striker asal Sukorejo yang juga mantan pemain Persiku Kudus ini hanya melayangkan beberapa kalimat dalam SMS-nya. "Secepatnya perlu ada pembentukan pengurus dan pemain. Masalahnya kompetisi sudah dekat. Dan bagaimana status pemainnya. Gitu aja," ujar Rosyid membacakan SMS-nya, kemarin.Kegalauan pemain seperti Fery, Fendi dan Rosyid adalah mewakili kegusaran para pemain lainnya. Bahkan, beberapa pemain ada yang bahkan sudah hengkang memilih ke klub lain. Kabar yang berkembang, pemain seperti Heri Ismanto, Irfan Junaidi mencoba peruntungan di Deltras. Sedang, Samsudin ke Mojokerto. "Ya, kalau dua bulan lalu tidak ada kepastian, mungkin kami bisa mencari klub lain. Tapi, kalau mepet begini, klub lain sudah penuh," tegas Fery.Ungkapan lebih keras disuarakan Abdul Hamid. Mantan pemain Timnas Garuda yang juga menjadi anggota tim 11 ini menyatakan prihatin jika Persekabpas tak mengikuti kompetisi Divisi Utama. Sebab, kerugian akan banyak dialami, jika tim kebanggaan masyarakat Pasuruan ini terjun bebas di Divisi II. "Rugi besar kalau terjun ke Divisi II. Berapa lagi harus kita anggarkan untuk kembali ke Divisi Utama. Sudah rugi biaya, tenaga, belum lagi bentok-bentokane (pertikaian, Red). Kalau bisa, Persekabpas ini harus kita pertahankan tetap di Divisi Utama," tegasnya.Caranya? Hamid memberikan solusi agar bisa dicermati banyak pihak. Pertama, pihak pengurus Persekabpas harus duduk bareng bersama anggota klub dan unsur Sakeramania. Kedua, menghubungi orang-orang yang bisa langsung mengambil keputusan cepat. "Kami sebenarnya kurang pas memberikan statemen ini. Tapi, dari lubuk hati yang paling dalam, kami tidak mau tim ini tidak ikut kompetisi. Kami perlu orang-orang yang bisa menyelamatkan Persekabpas," tegasnya. (day/jppn)

Divisi Utama Tepat Waktu

Divisi Utama Digelar sesuai Jadwal

BOJONEGORO - Badan Liga Indonesia (BLI) berusaha konsisten untuk menyelenggarakan kompetisi divisi utama sesuai jadwal yang telah disusun. Menurut Joko Driyono, direktur kompetisi BLI, kompetisi divisi utama tahun ini tetap akan digelar 26 Juli mendatang.Pada tahun ini, kompetisi divisi utama bakal dibagi menjadi tiga grup. Yakni, grup barat, grup tengah, dan grup timur. ''Sementara pembagian grupnya sesuai dengan pertimbangan geografis,'' tutur Joko. Dari tiga grup tersebut, lanjut dia, dua tim teratas lolos ke babak delapan besar bersama dua tim berperingkat tiga terbaik. ''Sistem pertandingan per grup adalah sistem kompetisi penuh,'' imbuhnya.Pada babak delapan besar, bakal dibagi dua grup. Tim peserta babak ini bertanding secara home tournament di dua tempat. Dari masing-masing grup babak delapan besar tersebut, hanya dua tim teratas yang lolos ke babak semifinal. ''Dan juara pertama sampai tiga langsung lolos ke superliga,'' jelasnya.Untuk peringkat keempat, kata Joko, masih tetap diberi harapan lolos ke superliga. Namun, tim tersebut harus lolos dari playoff ketika melawan peringkat 15 di klasemen akhir superliga. Jika menang, maka tim tersebut bisa promosi. Namun, jika kalah, maka tim itu harus tetap berada di divisi utama tahun depan.Bagaimana dengan degradasi tim divisi utama? Joko menjelaskan, dua tim peringkat terbawah di masing-masing babak penyisihan grup akan langsung terdegradasi ke divisi I. Berdasarkan rencana BLI, nantinya ada delapan tim yang terdegradasi dari divisi utama. ''Namun kami masih godok semua mana yang terbaik dan akan dijelaskan di manager meeting pada pertengahan Juli nanti,'' ujarnya. Yang jelas, tutur Joko, superliga maupun divisi utama tetap digelar sesuai jadwal. Sebab, jika mundur, maka konsekuensinya baru dua pertandingan digelar sudah libur Ramadan. ''Dan itu kan sangat tidak nyaman sekali,'' katanya.Bagaimana dengan pengisian kekosongan dua tim superliga yang dicoret karena dianggap tak memenuhi syarat? Menurut Joko, Senin nanti sudah ada keputusan siapa tim pengganti Persmin Minahasa dan Persiter Ternate. Namun, dia enggan berkomentar saat disodorkan sejumlah klub yang berpeluang menggantikan dua tim tersebut. ''Nanti saja. Kalau saya pinginnya malah Persibo,'' katanya sambil tertawa. (ade/jppn)

Persibo Terancam Away

Tiga Aspek Belum Terpenuhi

BOJONEGORO - Seperti diprediksi, Persibo Bojonegoro dinyatakan Badan Liga Indonesia (BLI) belum layak menggelar pertandingan di Stadion Letjen H. Soedirman. Ada tiga aspek penting yang harus dipenuhi pengurus tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu apabila ingin tetap menggelar laga home divisi utama di stadion tersebut.Tiga aspek itu meliputi perbaikan lapangan hijau stadion, pagar pembatas, dan pengamanan saat terjadi evakuasi penonton. Tiga aspek inilah yang sekilas dilihat Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono saat melakukan verifikasi di stadion kebanggaan warga Kota Ledre tersebut.Menurut Joko, kondisi lapangan Stadion Letjend H Soedirman saat ini cukup keras. Sementara kondisi pagar pembatas juga sangat mudah dilalui penonton. ''Kalau ada suporter tamu dan terjadi apa-apa, yang harus dipikirkan adalah evakuasi suporter ke tempat yang aman itu lewat mana?,'' tanyanya.Joko mengaku sangat memahami komitmen perbaikan Stadion Letjen H Soedirman agar bisa lebih standar. Namun, tiga aspek tersebut tetap harus dipikirkan pengurus Persibo. Menurut dia, untuk divisi utama, BLI tidak menerapkan aspek yang kaku seperti superliga. ''Karena itu kalau memang dibangun home base-nya sementara, di mana silakan diajukan,'' katanya.Kalau misalnya Persibo mengajukan Stadion Wilis Madiun, Joko menilai stadion tersebut sudah sangat standar saat ini. Namun, kalau Persibo mengajukan nama stadion alternatifnya, maka dia mempersilakan. ''Yang jelas, sebelum manajer meeting pertengahan Juli sudah tuntas,'' tuturnya.Dia menambahkan, dari 34 peserta kompetisi divisi utama, terdapat 18 tim promosi. Meski demikian, BLI tidak memverifikasi semua stadion peserta divisi utama. BLI hanya memverifikasi stadion milik 18 tim promosi. ''Sementara yang sudah di divisi utama kan sudah diverifikasi dulu,'' jelasnya.Dari 18 tim promosi itu, lanjut Joko, saat ini sudah ada enam stadion yang dinyatakan layak menggelar divisi utama. Enam stadion itu adalah kandang Persikab Bandung, Gresik United, Persisam Samarinda, Persiba Bantul, PSP Padang, dan PSPS Pekanbaru. ''Sementara yang lain masih diverifikasi,'' katanyaDalam sehari kemarin, tutur Joko, ada tujuh petinggi PSSI yang berangkat melakukan verfikasi stadion peserta kompetisi divisi utama. Salah satunya, dirinya yang bertugas memverifikasi Stadion Letjen H Soedirman. ''Kalau hasilnya paling tidak Jumat nanti sudah beres,'' tuturnya. (ade/jppn)

Persema Uji Deltras

Persema Jajal Deltras
MALANG - Pelatih Persema Subangkit sudah bisa bernapas lega. Keinginan untuk melakukan uji coba lawan Deltras Sidoarjo pada 18 Juni di Stadion Gajayana akan terwujud. Ini setelah pihak pengelola stadion kebanggaan warga Kota Malang ini sudah memberi izin menggunakan stadion untuk pertandingan. "Stadion sudah boleh dipakai saat Persema menjalani laga uji coba Rabu (18/6) nanti," kata Subangkit seusai latihan di lapangan luar Stadion Gajayana sore kemarin.Subangkit sengaja mencari tim kuat Deltras untuk menguji kekuatan anak asuhnya sebelum turun di kompetisi Divisi Utama. Dengan lawan tim kuat, kelemahan tim dan mental pemain akan lebih teruji. Karena itu Subangkit berencana menurunkan pemain terbaiknya. "Saya ingin kembali melihat kerja sama tim inti. Saat turun di Piala Gubernur saya belum tahu team work-nya," jelasnya. Uji coba lawan Deltras tersebut bukan yang terakhir bagi Bima Sakti dan kawan-kawan. Sebab usai lawan Deltras, Persema masih akan melakukan tryout ke Jogjakarta. Di Kota Gudeg itu selama seminggu sejak 22 Juni mendatang. Selama di Jogja, Persema mengagendakan melakukan empat kali uji coba lawan Persiba Bantul, PSS Sleman, PSIM Jogja, dan Persiku Kudus. "Kami harus mempersiapkan diri sebelum tryout. Karena dalam tryout nanti kami akan menggelar pertandingan segi empat,"paparnya kemarin. (yon/abm)
Bambang Sambut Antusias
MALANG - Rencana kedatangan Esaiah Pello Benson disambut antusias pelatih Arema Bambang Nurdiansyah. Dengan segera bergabungnya pemain Timnas Liberia tersebut, maka kebutuhan satu pemain asing di sektor playmaker akan segera tertutupi.Menurut mantan pelatih PSIS Semarang itu, Benson memang merupakan pemain rekomendasinya. Sehingga Benson tak perlu mengikuti seleksi seperti playmaker asing lainnya. Terakhir, Bambang mencoret tiga nama seleksi asing yakni Carlos Aliberto Gomes (Argentina), Eppala Jordan Claude (Kamerun), dan Alberto Castellani (Italia). "Saya sudah tahu kualitas Benson jadi tak perlu seleksi. Saat ini dia sedang di Singapura mengurus visa. Begitu selesai urusannya, dia akan saya suruh langsung ke Madiun (tempat training centre Arema)," ungkap Bambang.Bila Benson benar-benar bergabung dengan Arema, maka lima pemain asing Singo Edan semuanya berasal dari Afrika. Tiga pemain dari Kamerun yakni Emile Bertrand Mbamba, Emaleu Serge, dan Aaron Nguimbat. Sedangkan satu pemain lainnya berasal dari Guinea yakni Souleymane Traore.Itu artinya, untuk pertama kalinya dalam sejarah Arema, semua pemain asingnya berasal dari Afrika. Biasanya dalam setiap musim yang selalu dilaluinya, pemain asing yang bergabung dengan Arema merupakan pemain kombinasi dari beberapa benua. Selain Afrika, juga terdapat pemain dari Amerika Latin. Pemain asal Australia juga pernah bergabung dengan tim yang didirikan pada 1987 tersebut.Apakah itu pertanda bahwa Bambang menyukai pemain tipikal dari benua hitam tersebut? Dengan tegas mantan pemain Pelita Jaya tersebut menolak anggapan bahwa dia fanatik terhadap pemain Afrika. "Di PSIS dulu saya pernah menggunakan tenaga Emanuel de Porras, dia merupakan pemain asal Argentina," elak Bambang.Saat melatih PSIS pada 2005 lalu, Porras merupakan satu-satunya pemain asal Amerika Latin. Sedangkan empat pemain lainnya berasal dari Afrika yakni Anthony Jomah Ballah, Benson, Fofee Kamara, dan Abdoulaye Djibril. "Pelatih akan sangat kelihatan bodoh jika dia hanya senang dengan tipikal pemain-pemain dari benua tertentu," papar dia.Sebenarnya, untuk karakter playmaker asing Arema, dia mengaku membutuhkan pemain asal Amerika Latin. Hanya saja, keinginannya untuk mencari pemain Amerika tak bisa terpenuhi pada musim ini. Itu karena nilai yang ditawarkan dianggap mahal. Pada akhir April lalu Bambang sudah merekomendasikan nama Javier Rocha dari Cile ke manajemen Arema. Namun karena buntunya negosiasi, pemain berusia 30 tahun tersebut gagal merumput di Arema. (fir/abm/jppn)

Lipede Pulang

PSIS
Lipede dan Moyano Dipulangkan
SEMARANG-Pelatih PSIS Edy Paryono memulangkan tiga pelamar, yaitu Peter Lipede, Leonardo Javier Moyano, dan Bugi Andrea. Sedangkan Leo Chitescu, Edson Leonardo, dan Zaki Al Hadad masih dipantau kemampuannya.Pencoretan tersebut diambil usai Idrus Gunawan cs latih tanding dengan PS SSS di Stadion Jatidiri, kemarin. Laga tersebut berakhir 4-0 (1-0) untuk kemenangan PSIS. Striker Gaston Castano menyumbang dua gol. Dua gol lainnya diciptakan Sumaryanto dan Sapto. Meski menang, permainan pasukan ”Mahesa Jenar” masih kurang gereget.”Dari enam pemain pelamar, tiga diantaranya kami pulangkan. Kemampuan mereka tidak lebih baik dari pemain PSIS yang ada saat ini,” terang Paryono usai latih tanding, kemarin.Menurutnya, kemampuan dua ekspatriat yang dipulangkan tidak lebih bagus dari Edson. Lipede yang merupakan mantan pemain Persik Kediri dan Moyano yang mantan personel Semen Padang, kurang cocok dengan karakter permainan PSIS. Lipede dan Moyano telah terbiasa main dalam tim yang berpola 3-5-2. Hal itu tidak lepas dari karakter sebagai libero atau stoper murni. Sedangkan untuk Bugi, Paryono belum terlalu butuh gelandang. Pemain PSIS pada posisi tersebut cukup banyak. ”Yang kami butuhkan saat ini adalah striker. Itu untuk menutupi kelemahan lini depan yang ditinggalkan Subiyanto,” kata mantan pelatih Persipur Purwodadi tersebut.
Sriwijaya FC
Dalam latih tanding, Paryono mencoba formasi 3-5-2 di babak pertama dengan komposisi Basuki, Peter Lipede, Gunawan, Heri, Anwarudin, Alex Daniel, Leo Chitescu, Bugi, Ilham, Gaston Castano, dan Sumaryanto. Dengan komposisi seperti itu permainan anak-anak Semarang kurang gereget. Mereka cenderung main dalam tempo lambat mengikuti irama permainan lawan. Wajar jika permainan PSIS monoton sehingga serangannya mudah dipatahkan lawan.Beberapa peluang emas dimiliki Gaston, Alex Daniel, dan Sumaryanto. Tapi, tendangannya masih melenceng dari gawang. Jala gawang SSS baru bergetar menjelang turun minum. Gaston yang dikawal dua pemain lawan di kotak penalti, melancarkan tendangan terarah yang menusuk ke pojok kiri gawang.Pada babak kedua, Paryono mulai menurunkan komposisi pemain yang akan digunakan untuk menghadapi pertandingan uji coba lawan Sriwijaya FC Sabtu (14/6) mendatang. Mereka adalah Agus Murod, Idrus Gunawan, Edson, Denny Rumba, Sapto, Leo Chitescu, Alex Daniel, Prananda Aditya, Sukamto, Gaston Castano, dan Sumaryanto.Permainan yang ditampilkan mereka jauh lebih baik. Serangan-serangan terlihat bervariasi dan hidup. Hasilnya, tiga gol tercipta di babak itu lewat Sumaryanto, Sapto, dan Gaston. ”Lawan Sriwijaya FC, kami tetap memakai formasi 4-4-2 flat,” kata Paryono.”Di babak pertama, pemain memang kurang gereget. Itu lantaran mereka kelelahan setelah latihan fisik berupa lari 10 kilometer sehari sebelum uji coba. Tetapi, mereka harus dibiasakan bertanding dengan jadwal yang ketat seperti saat kompetisi nanti,” tandasnya. (H13,can-22/sm)

Edu Papar Program

PERSIS SOLO
Edward Tjong dan Haryanto Diminta Paparkan Program
SOLO - Persis Solo merevisi agenda start pembentukan tim. Mulanya akan dimulai pada 9 Juni, namun dibatalkan menjadi Senin pekan depan (16/6).”Senin nanti, pengurus dan manajemen inti akan bertemu pelatih terpilih Edward dan asisten pelatih bidang kiper Haryanto. Keduanya diminta memaparkan program,” kata Sekretaris Umum Ruhban Ruzziyatno, kemarin.Edward ”Edu” Tjong diminta memaparkan programnya selama satu musim ke depan, termasuk para pemain yang dibidik bagi penyusunan kerangka tim Kota Bengawan. Dari daftar pemain incaran, akan diprediksi kebutuhan anggaran belanjanya. Tentu saja bakal disesuaikan dengan kemampuan keuangan tim.”Haryanto juga kami minta paparanya. Sebab, dia merupakan orang baru di Solo. Kami tentu ingin tahu apa alasan-alasan dia hingga bersedia bergabung,” lanjut Ruhban.Rencananya, setelah ada kesepakatan, pengurus langsung menyodorkan draf ikatan kontrak bagi keduanya. Dua pos lain asisten diupayakan terisi hari itu juga. Nama yang sudah muncul adalah Anshar Ahmad untuk posisi asisten bidang teknik dan Fadillah Umar di bidang fisik.”Yang sebenarnya juga jadi persoalan, kami belum tahu pada kasta Superliga atau Divisi Utama nantinya. Mengapa sih PSSI tak segera mengumumkan? Padahal itu berkait kebutuhan budget tim,” tambah Ruhban.
25 Pemain
Edu sendiri menyatakan sudah siap memaparkan programnya untuk meracik skuad. Mantan caretaker pelatih Persis itu punya rancangan total 25 pemain dalam timnya, termasuk tiga-empat orang ekspatriat. Namun, dia mengaku maklum jika nantinya harus menghadapi penyesuaian-penyesuaian berkait kondisi keuangan ”Laskar Sambernyawa”.”Itu rancangannya. Tapi semua tentu tergantung dana, saya tahu itu,” katanya.Lebih rinci dia menyebutkan, ada 13 pemain domestik termasuk delapan personel lama yang bisa langsung dinegosiasi. Sedangkan sembilan pemain di dalam daftarnya harus mengikuti seleksi dulu bersama para pemain lokal Solo.(D11-22)

Pelamar Masih Berdatangan KUDUS-Persiku masih didatangi pelamar. Menurut Pelatih Kepala Lukas Tumbuan, empat pemain yang datang belakang diharapkan bisa memenuhi kualifikasi. Mereka adalah Morris Power, Peri Sah Kollie, Julius Kwateh, dan Imam Riadi.Morris merupakan mantan personel Persibat Batang. Kollie terakhir bermain untuk Perserang Serang. Keduanya sama-sama berasal dari Liberia. Pemain asing lain, Julius Kwateh, merupakan mantan personel Persiku yang berhenti pada pertengahan kompetisi. Sedangkan Imam Riadi sebelumnya merumput di Perserang.Sebelumnya muncul kabar, sebanyak empat pemain asing, yaitu Tomas Masaala, Adum Tomabala, Alex Bron, dan Piy Bron dicoret. “Belum bisa dipastikan siapa yang dicoret karena masih dirundingkan,” katanya.Jumah pemain yang ada saat ini sebanyak 28 orang, terdiri atas 23 pemain lokal dan lima pemain asing.Mereka menjalani latihan pemantapan teknik dan stamina, di sela-sela seleksi.Disinggung jumlah pemain yang akan dimasukkan dalam kompetisi mendatang, dia mengatakan menyesuaikan dengan anggaran dari manajeman. Tim pelatih belum bisa memastikan siapa saja yang bakal dicoret, sebab masih dibutuhkan evaluasi lebih lanjut.(J18, H8-22/sm)

Persiku buka kran

Pelamar Masih Berdatangan
KUDUS-Persiku masih didatangi pelamar. Menurut Pelatih Kepala Lukas Tumbuan, empat pemain yang datang belakang diharapkan bisa memenuhi kualifikasi. Mereka adalah Morris Power, Peri Sah Kollie, Julius Kwateh, dan Imam Riadi.Morris merupakan mantan personel Persibat Batang. Kollie terakhir bermain untuk Perserang Serang. Keduanya sama-sama berasal dari Liberia. Pemain asing lain, Julius Kwateh, merupakan mantan personel Persiku yang berhenti pada pertengahan kompetisi. Sedangkan Imam Riadi sebelumnya merumput di Perserang.Sebelumnya muncul kabar, sebanyak empat pemain asing, yaitu Tomas Masaala, Adum Tomabala, Alex Bron, dan Piy Bron dicoret. “Belum bisa dipastikan siapa yang dicoret karena masih dirundingkan,” katanya.Jumah pemain yang ada saat ini sebanyak 28 orang, terdiri atas 23 pemain lokal dan lima pemain asing.Mereka menjalani latihan pemantapan teknik dan stamina, di sela-sela seleksi.Disinggung jumlah pemain yang akan dimasukkan dalam kompetisi mendatang, dia mengatakan menyesuaikan dengan anggaran dari manajeman. Tim pelatih belum bisa memastikan siapa saja yang bakal dicoret, sebab masih dibutuhkan evaluasi lebih lanjut.(J18, H8-22/sm)