Jumat, 06 Juni 2008

PSS butuh pemain

Sinyal Enam Pemain
SLEMAN - Yudi Suryata langsung merekomendasi enam pemain kepada manajemen PSS Sleman. Para pemain yang diberikan sinyal untuk dikontrak itu adalah pemain peserta seleksi yang diadakan di Stadion Tridadi, kemarin. Keenam pemain itu merupakan pemain yang pernah bermain di Liga Indonesia. Mereka adalah mantan kiper Persikota Rolly Yasin, Nurkholik (Deltras), Agung Yuda (Arema), M Yusuf (Persiraja), Ibrahim (Persijap), dan Jaenal Ichwan (Arema)."Ada lima pemain lagi yang kami panggil tapi belum datang. Mereka adalah Anton Hermawan (Persijap), Ansori (Persiwa), Sahari Gultom (Persijap), Nova Zaenal (Persma), dan Agus Supriyanto (Persijap). Mereka bisa langsung dinego, meski boleh dijajal dalam game seleksi," ucap Yudi usai latihan.Di hari perdana kemarin, seleksi diikuti sekitar 60 pemain. Para pemain berasal dari DIJ dan luar daerah.Beberapa pemain muda PSS ikut ambil bagian dalam seleksi versi dua kemarin. Padahal sebagian besar dari mereka telah terjaring dalam seleksi lokal yang dilakukan Iwan Setiawan bersama pelatih-pelatih lokal.Tampak pula mantan stopper PSS dan PSIM, Urip Estiyaji. Namun, dalam seleksi kemarin, pemain yang akrab disapa Aji itu belum dipantau secara khusus oleh Yudi.Mantan pelatih Persijap Jepara itu menegaskan proses seleksi tak akan dilakukan lebih dari sepekan. Ia menarget Sabtu (7/6) mendatang daftar pemain hasil seleksi sudah diserahkan kepada manajemen."Untuk pemain-pemain yang tidak menghubungi saya, saya minta kesadarannya jangan langsung ke mess pemain. Di sana tempatnya sudah penuh. Saya memang tidak akan memperlama seleksi ini. Paling lambat Sabtu nanti, sudah saya umumkan," lontar Yudi kepada pemain-pemain seleksi.Seleksi masih terbuka untuk pemain luar Sleman. Hanya, tegas Yudi, peserta seleksi setidaknya berpengalaman di level Liga Indonesia. Pelatih asal Sragen ini tak akan segan-segan langsung mencoret pemain yang tidak memiliki pengalaman tampil di Liga Indonesia."Kecuali pemain-pemain muda asal Sleman sendiri. Sekaligus untuk pembentukan pemain muda. Lagi pula pemain muda ini akan kami magangkan di tim senior nanti," terangnya. Suasana seleksi jilid dua kemarin tidak semarak seperti seleksi jilid pertama ketika ditangani Iwan Setiawan. Anggota Slemania yang menyaksikan seleksi kemarin pun hanya sekitar seratus orang. Jumlah ini jauh dibanding penonton saat seleksi era Iwan lalu. (ayu/m1/jppn)

Lenglolo Pergi

Lenglolo Terbang ke Singapura

MALANG - Sudah dua hari ini sejak Rabu (4/6), striker Persema Cristian Lenglolo tidak mengikuti sesi latihan di luar Stadion Gajayana. Ketidakhadiran mantan bomber Sriwijaya FC ini lantaran sedang mengurus perpanjangan kartu izin tinggal sementara (Kitas) di Singapura. Ia pun juga sudah meminta izin ke manajemen klub milik Pemkot Malang ini. "Mungkin siang ini (kemarin, Red) ia sudah berada di Singapura," jelas Subangkit, pelatih Persema. Subangkit berharap, pengurusan Kitas yang dilakukan Lenglolo cepat tuntas. Sebab absennya salah satu pemain, cukup berpengaruh pada persiapan tim menghadapi kompetisi Divisi Utama. Apalagi posisi Lenglolo yang juga pemain pilar di tim ini adalah striker. Tenaga Lenglolo cukup dibutuhkan untuk menjadi tandem bagi Supaham di lini depan. "Semoga pengurusan Kitas Lenglolo tidak masalah sehingga dia cepat ke Malang,"imbuh mantan pelatih Persiku Kudus ini. Saat ini konsentrasi skuad Persema sebelum uji coba dengan tim di Jogja adalah pemantapan taktik dan teknik. Bagi Subangkit sudah tidak ada banyak waktu lagi untuk mempersiapkan tim. Sebab sesuai rencana kompetisi Divisi Utama dibentang satu bulan lagi. "Rencananya Senin (9/6) dia sudah latihan kembali," tandas Subangkit. Meski sudah ada izin dari manajemen, Subangkit yakin Lenglolo tidak akan memanfaatkan kesempatan ini dengan mengulur-ukur waktu pulang ke Malang. Karena ia tahu, Lenglolo adalah pemain profesional yang sudah paham dengan kewajibanya. "Kalau pengurusannya beres, pasti dia akan langsung balik ke Malang," tegas pelatih asal Pandaan ini (yon/abm/rama)

Lapis dua Persema

Lapis Kedua Banyak Kemajuan

MALANG - Tim lapis kedua Persema (tim B) sudah banyak mengalami peningkatan, baik teknik maupun skill individu. Ini terbukti dalam laga uji coba lawan Persiwa Wamena di Lapangan Linud, Jabung sore kemarin, anak asuh Subangkit unggul 3-1. Dalam laga kemarin, Subangkit sengaja menurunkan tim lapis keduanya. Karena ia ingin melihat sejauh mana kemampaun tim lapis dua sebelum kompetisi Divisi Utama diputar. "Tim B sudah banyak mengalami perkembangan," puji Subangkit usai laga kemarin.Kemenangan Persema diawali gol Ranu Tri Sasongko (5'), dan Roni Wahyudi (56' dan 85'). Sedangkan gol penghibur Persiwa Wamena diciptakan Cristhoper Ei Cicui menit 40. "Kami tidak melihat hasil kemenangan. Tapi bagaimana organisasi permainan anak-anak yang banyak mengalami kemajuan yang pesat," terang dia.Perkembangan yang menonjol adalah ketenangan para pemain menghadapi lawan. Meskipun sebenarnya Persema kerap diserang, tapi konsentrasi barisan pertahanan yang dimotori Iwan Fadholi terus terjaga. "Saya kira anak-anak memang harus banyak diberi kesempatan untuk bermain. Sehingga skill dan feeling ball-nya tidak hilang," tandas Subangkit.Sementara itu, pelatih Persiwa Wamena Suharno mengakui tidak kecewa dengan kekalahan ini. "Permainan tim kami tidak berpola sama sekali karena program kami masih tahap fisik," kata Suharno. (yon/abm/rama)

PSIS dilamar citescu

Chitescu dan Moyano Melamar
SEMARANG- Hasil verifikasi yang tidak kunjung diumumkan oleh BLI, mengakibatkan manajemen PSIS memutuskan kembali membuka kesempatan bagi pemain asing pelamar mengikuti seleksi.Sedianya, seleksi bagi ekspatriat baru akan dilakukan setelah pasukan Mahesa Jenar mendapat kepastian apakah bisa mengikuti Superliga atau tidak. Manajemen akan merekrut pemain sesuai level kompetisi yang akan diikuti.Namun, hingga kemarin BLI belum juga mengumumkan dua tim yang berhak mengikuti Superliga mengganti dua klub yang tak lolos verifikasi. Hal itu memaksa manajemen mengambil sikap tegas, mempersilakan agen untuk mengirimkan pemainnya.”Jika menunggu, kami akan kehabisan waktu. Apalagi waktu kompetisi semakin dekat,” kata Manajer Tim Senior Agung Setyo Nugroho, kemarin.PSIS kembali kedatangan pemain asing pelamar. Kali ini Leonardo Javier Moyano (Argentina) dan Leo Chitescu (Rumania). Musim lalu, mereka tampil di pentas Divisi Utama. Moyano yang berposisi sebagai libero, dalam dua musim terakhir membela Semen Padang.Sedangkan Chitescu yang biasa tampil sebagai gelandang, pada putaran kedua kompetisi 2007-2008 membela Persib Bandung dengan status sebagai pemain pinjaman dari PSM Makasar. Dua orang tersebut berasal dari Ligina Sportindo pimpinan Eddy Syahputra.AdministrasiSatu ekspatriat lagi, yaitu Leonardo Felicia (Argentina), dikatakan Agung akan menyusul dalam satu-dua hari ini. Namun, khusus pemain itu, Agung akan terlebih dahulu meminta kejelasan mengenai aspek administrasinya.Felicia, yang baru musim ini mencoba bermain di Indonesia, musim lalu berlaga di klub Argentina Tallares de Cordoba. Manajemen minta kepastian strata dari tim tersebut.Berdasarkan manual liga yang dikeluarkan BLI, pemain asing yang bermain di Indonesia harus memenuhi syarat minimal bermain di kompetisi Strata II (Divisi Satu) negara lain di luar Asia Tenggara. Sedangkan jika sebelumnya bermain untuk klub di Asia Tenggara, harus datang dari tim Divisi Utama. ”Kami akan meminta kejelasan dari agen yang bersangkutan,” tegas Agung. (can, H13-22/sm)

Persis latih kiper

Edu Ingin Edi Harto Jadi Pelatih Kiper
SOLO -Edward ”Edu” Tjong ”diserbu” permintaan mengikuti seleksi dari para pemain, setelah pengurus Persis menyampaikan rencana seleksi terbuka pada pekan depan. Permintaan tak hanya melalui layanan pesan pendek atau SMS, tapi juga pembicaraan langsung lewat telepon.”Tapi saya belum berani menjawab, karena manajemen belum menghubungi,” ungkap Edu, petang kemarin.Rapat pleno pengurus dan manajemen Persis, Rabu (4/6) malam, memang telah menyepakati menunjuk putra mantan pelatih tim nasional Harry Tjong itu sebagai arsitek ”Laskar Sambernyawa” musim ini. Mantan pemain Arseto Solo tersebut pun menyatakan siap memoles skuad Kota Bengawan. Namun negosiasi tentang nilai kontrak belum dilakukan.”Ya, mudah-mudahan dalam pekan ini ada pembicaraan serius dengan Edu. Soal asisten, kami tentu akan koordinasi dengan pelatihnya. Tunggu saja nanti,” kata Manajer Waseso.Edu telah punya rancangan personel yang bakal membantunya. Dia memilih rekan sesama asisten pelatih di Persis selama dua musim terakhir, Anshar Ahmad, sebagai asisten bidang teknik. Sedangkan Fadillah Umar (UNS) diusulkan mengurusi bidang fisik, sementara Edi Harto (eks Persmin Minahasa) menjadi pelatih kiper. Kendati demikian, sebagian kalangan pengurus menyebut-sebut nama lain untuk memoles kiper, yakni eks penjaga gawang nasional Haryanto.”Ya, sifatnya kan baru usulan. Kalau Edi Harto saya sudah kenal betul, tapi Haryanto belum tahu karakternya. Semuanya kan ada pembicaraan nanti,” ujar Edu.Bagaimana dengan pendanaan? Waseso mengungkapkan, Persis membentuk tim kecil yang diketuai Asisten Manajer Bidang Keuangan Bakuh Prakoso untuk menggalang dana. Menurutnya, sudah ada tiga perusahaan yang bersedia bekerja sama menyokong Laskar Sambernyawa, yakni Coca Cola, Telkom dan Sido Muncul. Bentuk konkret dukungannya bakal dirumuskan kemudian.”Kami juga akan mengundang para pengusaha lain yang peduli untuk membantu pendanaan Persis,” tutur Waseso.(D11-22)

Persiku butuh striker

Persiku Masih Butuh Penyerang
KUDUS -Persiku masih membutuhkan tambahan pemain sayap dan penyerang untuk persiapan mengikuti kompetisi Divisi Utama tahun ini. Pasalnya, kualitas pelamar di kedua sektor tersebut dianggap belum memuaskan.”Kami butuh pemain depan dengan daya dobrak tinggi,” kata Pelatih Kepala Lukas Tumbuan saat ditemui usai latihan sekaligus seleksi di Stadion Wergu Wetan, Kudus, sore kemarin.Pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan pemain yang ada saat ini, dengan tidak menutup kemungkinan mendatangkan pelamar baru. Pelatih kelahiran Baturaja 7 Maret 1960 itu berharap dapat segera memperoleh personel dengan kualitas seperti yang dibutuhkan.Kemarin, 30 pemain berlatih di stadion Wergu Wetan. Mantan personel Persiku 2007, Agus Santiko, Murwanto, Aris Fandi, Cucun, Suprapto dan Adrian Wijaya harus bersaing dengan pelamar dari luar Kudus seperti Rebby Cahyadi, Tommy Haryanto, Nurcahyono, Bambang Sumantri dan Sammy Pieters. Soal beberapa pemain asing yang juga ikut berlatih sore kemarin, Lukas keberatan untuk mengomentarinya saat ini.”Kita konsentrasi yang lokal terlebih dahulu,” jelasnya.Disinggung rencana manajemen yang akan melakukan negosiasi pemain mulai awal pekan depan, Lukas menyatakan hal itu dapat saja dilaksanakan. Namun, bila memang kualitasnya dianggap masih meragukan, dia mungkin belum memberi rekomendasi.”Yang penting tidak perlu dipaksakan,” ujarnya.KesepakatanManajer Sam’ani Intakoris menambahkan, pihaknya tidak akan tegesa-gesa dalam meneken kesepakatan dengan pemain. Apabila pelatih sudah memberi lampu hijau, baru dapat dilaksanakan. ”Kalau memang perlu dilihat kemampuannya lagi, ya ditangguhkan dahulu,” ungkapnya.Soal pemain asing, manajemen akan mendasarkan pada kondisi keuangan yang ada. Bila memang alokasinya terbatas, ada kemungkinan Persiku tidak akan menggunakan legiun asing. Jatah untuk kontrak pemain dan pelatih musim kompetisi 2008 mencapai Rp 2 miliar.Seiring upaya untuk mengisi kebutuhan tim pada setiap lini, stamina pemain pun segera dibenahi. Menurut rencana, pagi ini calon anggota Tim Macan Muria akan dibawa ke Kajar - Colo, Kecamatan Dawe yang terletak di lereng Gunung Muria. Di tempat itu, mereka akan melakukan cross country. (H8, J18-22/sm)

GU depak reyes

GU Depak Reyes

GRESIK - Gagal di Persebaya Surabaya, gagal juga di Gresik United (GU). Itulah yang dirasakan oleh Alfredo Raul Reyes. Mantan pemain Persema Malang tersebut harus angkat koper dari GU setelah tak lolos seleksi.Kenyataan pahit itu harus diterima Reyes karena karakternya tidak sesuai dengan kebutuhan tim GU. Selama diuji dalam Liga Jatim Piala Gubernur 2008, permainan yang ditunjukkan oleh Reyes dinilai tak terlalu membantu tim untuk lebih baik."Bukan karena dia tidak bagus. Soal kualitas, dia termasuk pemain yang punya kemampuan. Tapi, memang karakternya kurang cocok dengan yang saya inginkan," kata pelatih GU Joko Malis Mustafa kemarin (5/6).Jika ditarik ke belakang, Joko memang menerapkan seleksi ketat terhadap pemain berusia 28 tahun tersebut. Sebab, pemain yang berposisi bek itu pernah gagal dalam seleksi di Persebaya. Karena itu, ketika manajemen mengundang Reyes mengikuti seleksi di GU, Joko sudah melontarkan pernyataan akan lebih berhati-hati dengan kapabilitas Reyes.Jika melihat permainan Reyes selama Liga Jatim 2008, vonis pemecatan terhadap dirinya tinggal menunggu waktu. Saat itu, kontribusinya untuk GU terbilang minim. Bahkan, tak jarang dia hanya berperan sebagai pelapis pemain lokal. Padahal, pemain asal Cile itu merupakan rekomendasi dari manajemen tim berjuluk Laskar Joko Samudro. Pengurus sudah kepincut terhadap Reyes saat pemain tersebut mengikuti seleksi di Persebaya. "Walaupun sudah direkomendasikan oleh manajemen, kalau memang tidak cocok, terpaksa tidak saya pakai," ujar pelatih yang musim lalu membesut Persmin Minahasa tersebut.Sementara itu, manajemen memilih bungkam soal pendepakan Reyes. Manajemen menyerahkan keputusan akhir kepada pelatih."Tanya Pak Joko saja. Yang jelas, dia memang tidak lolos seleksi yang kami terapkan," jelas Ali Mukhid, manajer GU.Setelah Reyes dicoret, praktis persaingan antarpemain asing untuk merebut tempat di lini belakang GU semakin ringan. Saat ini masih tersisa tiga legiun impor yang berposisi sebagai defender. Mereka adalah Claudio Jesus, Mendoza Jara, dan Da Costa. (ru/ko/jppn)

Persebaya ingin Elie

Freddy Kepincut Elie Aiboy

SURABAYA - Semangat pelatih Persebaya Surabaya Freddy Muli untuk menambah daya dobrak timnya ternyata belum pudar. Mantan arsitek PSMS Medan itu kepincut dengan skill salah seorang punggawa Timnas Indonesia, yakni Elie Aiboy.Mantan gelandang serang Arema Malang yang kini memperkuat Selangor FC Malaysia tersebut, dinilai Freddy, punya skill yang mumpuni. ''Untuk kelas pemain lokal, dia memang cukup bagus," pujinya kemarin (5/6).Masalahnya, maukah Elie bergabung dengan Persebaya? Pemain asal Papua itu belum bisa memastikan. Sebab, gelandang yang memiliki kelebihan pada dribling tersebut masih terikat kontrak dengan Selangor. "Saya masih terikat kontrak hingga Agustus," terang Elie. Meski begitu, Elie mengatakan bahwa kans Persebaya untuk meminangnya bukan berarti tertutup. Sebab, menurut dia, kalau benar-benar meminatinya, Green Force (julukan Persebaya) bisa menunggu hingga Agustus nanti. "Tentu saja jika nilai kontrak saya anggap bagus," ujarnya. Ungkapan Elie tersebut tak lepas dari belum adanya klub yang mendekatinya. Tapi, Elie juga mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya masih ingin menghormati klubnya, Selangor. "Jika Selangor memperpanjang kontrak saya, berarti saya bertahan di sana." Sebagaimana diketahui, Elie selama ini adalah salah seorang pilar utama timnas yang merumput di Malaysia selain Budi Sudarsono (kini memperkuat Persik Kediri). Elie bergabung dengan Selangor sejak Januari lalu. Saat itu kompetisi di Indonesia sedang libur. Sedangkan liga di Malaysia memasuki putaran kedua. "Jadi, saya bermain di Selangor sejak putaran kedua," jelas mantan bintang Persija Jakarta tersebut.Asing Seleksi Bertambah Setelah resmi mengikat Jairon Feliciano Damasio pada Rabu (4/6) lalu, pemain asing lain mengikuti seleksi di Persebaya. Dia adalah Marcelin Gaha dan Udim David Etokebe yang tiba pada Rabu dan Kamis kemarin. Saat dikonfirmasi, Udim mengaku baru saja memperkuat Ho Chi Minh City FC, salah satu klub asal Vietnam. Selain itu, dia menyatakan belum pernah merumput di Indonesia. Namun, saat ini namanya tercatat sebagai salah seorang pemain asing yang melamar di Arema. Sekitar awal April lalu, Udim menjalani seleksi di Arema, tapi gagal terpilih. (uan/ko/jppn)

Persebaya gagal ujicoba

Madiun Gagal, Jajaki Blitar

SURABAYA - Gagal beruji coba dengan PSM Madiun yang dicanangkan berlangsung hari ini membuat pelatih Freddy Muli harus memutar otak. Sebab, kebutuhan menguji coba tim tak bisa lagi ditawar. Sejauh ini, Persebaya hanya beruji coba dengan tim-tim anggota Kompetisi Internal Persebaya. Freddy berharap agar timnya bisa beruji coba dengan salah satu tim sebelum dihelatnya uji coba menyambut HUT Persebaya, mulai 18 Juni nanti. "Blitar (PSBK Kota Blitar) katanya siap 13 Juni nanti," kata Freddy. Untuk itu, Freddy berharap agar uji coba melawan tim asal Blitar tersebut dapat terlaksana. Manajer Persebaya Indah Kurnia membenarkan hal itu. "Dulu, mereka memang berhalangan karena mengikuti kompetisi resmi. Sekarang, mereka menawarkan tanggal 13 itu," jelasnya.Persebaya pun melakukan persiapan. Di antaranya, akomodasi pemain. Indah mengatakan tak ingin kegagalan uji coba dengan PSM Madiun beberapa waktu lalu terulang. Saat itu, Persebaya gagal beruji coba karena pihak PSM Madiun memberikan akomodasi yang dianggap kurang layak. Di antaranya, memberikan penginapan di pusdiklat. Hal itu langsung membuat Freddy enggan timnya melakoni uji coba di Madiun. "Kita bawa nama Persebaya. Jadi, bukan main-main," ujarnya. (uan/ko/jppn)